Bangunan ini merupakan ciri Sidayu sebagai kota kolonial. Didesain dengan memadukan gaya arsitektur lokal dengan gaya Eropa. Bangunan ini dapat menjadi bukti pengaruh Eropa terhadap pola pemukiman di Sidayu. Menurut keterangan dari seorang narasumber (Abdur Roghib), awalnya adalah bagian dari kediaman bupati Sidayu. Keterangan lisan lain menyebutkan bahwa bangunan yang terletak di Jl. Kanjeng Pangeran No. 2 Mriyunan ini merupakan peninggalan dari Kanjeng Sepuh dan digunakan sebagai ruangan kerjanya. Sementara sisa-sisa bangunan lama yang diyakini sebagai bekas kadipaten Sidayu di SMPN 3 Sidayu adalah tempat kediamannya. Bangunan ini dapat menjadi penanda pasang surutnya perkembangan Kota Sidayu. Dari wilayah yang berstatus sebagai kabupaten yang otonom hingga statusnya yang sekarang menjadi kota kecamatan di Gresik. Sidayu pada awal abad 16 merupakan wilayah pesisi yang otonom dan setara dengan wilayah pesisir lainnya. Menurut Tome Pires yang berkunjung kesana ...
Hadirkan Gresik Dari Sisi Berbeda