Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sejarah Gresik

Penampakan Miniatur Gajah Mungkur di Gresik

Baru-baru ini media social ramai dengan pemberitaan tentang salah satu landmark terbaru. Tepatnya di perlimaan Petrokimia ada dua bangunan landmark berbentuk mirip gajah dan bangunan gajah mungkur. Dalam instagram inigresik ada 100 lebih komentar dan puluhan jawaban di insta story, berikut kami ambilkan beberapa contohnya " Harga 1Jt itu kayak gitu.. semen 3 karung pasir 3 karung cukup 😂" aab_de_silva. "ini yang di sebut simplifikasi bentuk, anak desain paati paham, seharusnya lebih susah dari pada membuat bentuk asli gajah, karena sudah ada contoh nya, kalau simplifikasi kita harus merubah bentuk, menyederhanakan, dan lainnya. " kopi sampah "Itu gajahnya karyanya squidward kayaknya abstrak 🤦🤦,"robiatul_putrirohim Patung Gajah Mungkur di Gresik Miniatur Bangunan Mirip Gajah Mungkur Mayoritas bernada negatif dengan mempertanyakan biasa sebesar 1 miliar dan bentuknya yang tidak menunjukan bentuk aslinya. Berikut b Baca juga : ...

Melihat Koleksi Bersejarah Museum Sunan Giri

Dulu Museum Sunan Giri terletak di parkiran makam Malik Ibrahim jalan Pahlawan, saat ini sudah pindah tepatnya di komplek Makam Sunan Giri di Desa Giri Kebomas Gresik. Bangunan dua lantai ini buka seperti layaknya jam kerja. Koleksi Museum Sunan Giri  "Dulu sehari bisa 10 orang pengunjung" ujar Bambang selaku penjaga Museum Sunan Giri. Bagi yang belum pernah kesini, silahkan bisa dilihat berbagai koleksinya yang lumayan bagus. Saat penulis mencoba berkunjung, untuk masuk kesini saja sebenarnya tidak bayar alias gratis. Jadi sayang juga kalau tidak ramai. Museum Sunan Giri Gresik "Setiap seribu pengunjung ziarah wali sunan giri ada 1 sampai 5 yang mampir" imbuh bambang yang setia menunggu museum pebuh dengan sejarah ini. Perbedaanya dari museum sebelunya papan tulisan keterangan lebih jelas dengan ruangan lebih bagus karena diatur suhu temperaturnya. Pengunjung juga disuguhi film pendek durasi 11 menit tentang sejarah kejayaan Gresik masa lampau....

Sejarah Desa Leran Manyar

Desa ini juga menjadi tempat pendaratan Maulana Malik Ibrahim. Namun nama Leran seolah hilang ditelan bumi. Tanah-tanah gersang di kampung itu berubah jadi petak-petak tambak. Leran. Sekitar seribu tahun lalu, desa itu sungguh ramai.  Desa di pesisir utara Jawa ini menjadi pelabuhan laut internasional. Selalu hiruk siang dan malam. Saudagar-saudagar dari Kamboja, China, dan Timur Tengah, banyak meriung di sini. Sekedar berdagang, maupun misi lainnya. Warga setempat menyebut “leran” berasal dari kata “lerenan”. Kata itu berarti tempat peristirahanan atau persinggahan.  Jika demikian, maka pas dengan latar Desa Leran sebagai wilayah pelabuhan. Kini Desa itu masuk wilayah Manyar, Gresik, Jawa Timur. Tempo dulu, Leran punya peran penting dalam penyebaran Islam. Khususnya di tanah Jawa. Desa ini juga menjadi tempat pendaratan Maulana Malik Ibrahim.  Pria yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Gresik ini diyakini menjadi salah satu penyebar Islam pertama ...

Sejarah Sunan Gisik "Raden Santri"

Sunan Gisik memiliki nama asli Sayyid Ali Murtadlo, beliau adalah putra dari Syaikh Maulana Ibrahim As-Samarqandi bin Jamaluddin Akbar Khan  bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik al-Muhajir bin Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Sohibul Mirbath bin Ali Kholi’ Qosam bin Alawi ats-Tsani bin Muhammad Sohibus Saumi’ah bin Alawi Awwal bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali Uraidhi bin Ja’far ash-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, suami Fatimah az-Zahra binti Nabi Muhammad SAW. Ibu beliau bernama Dewi Candrawulan (Chandravati). Dewi Candrawulan merupakan putri Sultan Kuthara (Kerajaan Champa) yang bernama Bong Tak Keng dari pernikahannya dengan Putri Indravarman VI (Putri Raja Champa). Bong Tak Keng berasal dari Suku Hui beragama Islam yang  mendapat amanah menjadi pimpinan Komunitas Cina di Champa sekaligus Duta Cina untuk Champa oleh Laksamana Ch...

Kupat Ketek : Typical Food Gresik Bercita Rasa Unik

Kota Gresik merupakan salah satu tempat yang ada dalam wilayah Jawa Timur, dimana Gresik memiliki berbagai macam olahan makanan tradisional yang tidak kalah memanjakan lidah dengan makanan tradisional kota-kota yang lainnya. Memang makanan memiliki daya tarik sendiri bagi para pecinta kuliner, selain dari destinasi dan pemandangan alam yang tersedia. Oleh karena itu Gresik memiliki olahan makanan yang cukup unik dan khas, yang pastinya patut kalian coba jika berkunjung ke kota yang terkenal dengan sebutan kota wali ini.  Makanan apa itu? Makanan ini terkenal dengan bentuknya yang mirip sekali dengan ketupat yang selalu identik dengan hari raya, dimana ketupat adalah makanan yang berbahan dasar dari beras dan di dibungkus dari anyaman daun kelapa yang masih muda (janur) ada juga yang terbuat dari daun pandan hijau. Lalu apa bedanya dengan olahan makanan ketupat di Gresik yang katanya unik dan khas itu ? Jelas berbeda. Jadi di daerah Kita Gresik ketupatnya ini berbeda dalam baha...

Tafsir Baru Desa Morobakung

Cerita rakyat mengatakan bahwa penamaan desa Morobakung (Marabakung) terjadi dari hadirnya Kyai Qomaruddin ke daerah itu, kemudian diberilah nama Mara (datang) dan Bakung (Mbah Kakung), jadi hadirnya Kyai Qomaruddin (yang disebut mbah Kakung) ke wilayah itu kemudian disebut dengan desa Morobakung.  Meskipun ada peninggalan makam kerabat beliau di daerah itu. Benarkah? Kali ini penulis mengajukan tafsiran baru. Merujuk pada arsip kuno ini, sesungguhnya desa Morobakung itu adalah nama desa baru, artinya baru ada setelah era modern awal abad 20.  Dulu, desa itu hanya bernama desa Bakung (sesui peta garis ungu). Makna Bakung sendiri jika diartikan merupkan sebuah tumbuhan/bunga yang dapat digunakan sebagi obat. Tumbuhan ini dalam bahasa jawa disebut juga dengan bawang brojol/semur. Jadi, menurut hemat saya, desa itu diberi nama Bakung memang lebih karena wilayahnya dulu (sebelum babat alas) banyak ditumbuhi tanaman bakung/bawang brojol/semur.  Nama tumbuhan ini k...

Menggali Situs Wringin Wok

GPS (Gresik Punya Sejarah)  Menggali Situs Wringin Wok  Nama dusun Wringin Wok (Desa Sidorejo) sudh dikenal sejak zaman Majapahit, hal ini tertuang dalam isi Prasasti Trowulan I (Canggu) yang berisi daftar nama-nama desa yang diberi status swatantra krna berposisi sbgai daerah Nadhitira Pradeca (desa pelabuhan tambangan).  Wilayah dusun Wringin Wok berada di sisi utara aliran Bengawan Solo. Nama Wringin Wok sendiri mengandung arti Wringin (pohon beringin) dan Wok (perempuan), jadi secara lengkap berarti Wringin Wok (Pohon Beringin Perempuan).  Sayang....saat dilokasi sudah tidak ditemukan lagi pohon beringin besar yg menjadi cikal bakal penamaan dusun tersebut. Kini, peran desa ini telah mengecil menjadi sebuah wilayah dusun, di bawah administrasi desa Sidorejo.  Akhir abad 19, nama desa Wringin Wok masih dijumpai dalam arsip peta kolonial Hindia-Belanda sekitar tahun 1880. Di Wringin Wok smpai saat ini masih terdapat situs² makam...

Tiga Ulama, Satu Guru

GPS (Gresik Punya Sejarah)  Siapa menyangka dari situs makam kuno yang ada di desa Sukorejo ini ditemukan runtutan agak terang mengenai jaringan tokoh-tokoh ulama dulu di desa sekitar kecamatan Bungah. Ya..dari situs makam Ibnu Sukarso atau Mbah Ngabar (Desa Sukorejo) ini ternyata menyimpan silsilah tentang hubungan antara Sayyid Khusaini (desa Bedanten?) dan juga Sayyid Iskandar (desa Kisik?) yang hidup sejaman. Ketiga tokoh tersebut, ternyata merupakan "setunggal guru" yang sempat belajar agama bersama di tempat Maulana Kholiqul Akbar. Ketiganya kemudian menyebarkan agama di tempat (pedukuhan/desa) masing². Catatan silsilah menunjukkan bahwa ketiganya hdup antara tahun 1400-1600 an. Tapi, tokoh Ibnu Sukarso lebih beruntung, mengingat ia yg ditunjuk sebagai penerus padepokan Maulana Kholiqul Akbar yang ada di Desa Sukorejo. Gresik, 29 Juni 2019 Sumber Facebook Eko Jarwanto

Desa "Lenyap" itu bernama Peomahan Wetan

GPS (Gresik Punya Sejarah)  Sebuah desa bisa berkembang, menyusut, atau lenyap seiring jaman. Nah..salah satu desa yang lenyap itu dapat kita temukan pada desa Peomahan Wetan. Arti desa Peomahan Wetan adalah "kelompok rumah sisi timur".  Pintu masuk Desa Karangrejo Desa tersebut merujuk pada peta thun 1870 masih dpat ditemui keberadaannya. Desa Peomahan Wetan berada di tepi selatan aliran Bengawan Solo dengan wilayah yang sangat padat penduduk. Dulu wilayahnya berada di dalam tanggul besar bengawan. Kini, desa itu hilang tak berbekas.  Dimanakah kini penduduknya? Ya...penduduk desa Peomahan Wetan pada awal abad 20 telah pindah (bedol desa) bergeser agak ke timur (sesuai rekonstruksi peta bergaris yg saya buat). Desa Peomahan Wetan (garis warna orange) telah ditinggalkan penduduk akibat seringnya bencana banjir yg melanda daerah itu, hal ini karena secara geografis wilayahnya berada tepat di tikungan tajam arus bengawan solo, sehingga mudah kebanjiran dan ...

Bekas Kantor Kawedanan Sidayu Gresik

Bangunan ini merupakan ciri Sidayu sebagai kota kolonial. Didesain dengan memadukan gaya arsitektur lokal dengan gaya Eropa. Bangunan ini dapat menjadi bukti pengaruh Eropa terhadap pola pemukiman di Sidayu. Menurut keterangan dari seorang narasumber (Abdur Roghib), awalnya adalah bagian dari kediaman bupati Sidayu.  Keterangan lisan lain menyebutkan bahwa bangunan yang terletak di Jl. Kanjeng Pangeran No. 2 Mriyunan ini merupakan peninggalan dari Kanjeng Sepuh dan digunakan sebagai ruangan kerjanya. Sementara sisa-sisa bangunan lama yang diyakini sebagai bekas kadipaten Sidayu di SMPN 3 Sidayu adalah tempat kediamannya. Bangunan ini dapat menjadi penanda pasang surutnya perkembangan Kota Sidayu.  Dari wilayah yang berstatus sebagai kabupaten yang otonom hingga statusnya yang sekarang menjadi kota kecamatan di Gresik. Sidayu pada awal abad 16 merupakan wilayah pesisi yang otonom dan setara dengan wilayah pesisir lainnya. Menurut Tome Pires yang berkunjung kesana ...

Makam Londho

Seperti daerah-daerah lainnya, satu persatu wilayah di Indonesia — termasuk Gresik — “dikuasai” oleh penjajah Kumpeni Belanda. Ini ditandai dengan banyaknya orang Belanda yang sejak awal 1600an tinggal di Gresik.  Jejak itu bisa dilihat dari banyaknya bangunan perumahan yang ada di sekitar Pekelingan, dan sebagainya. Yang tidak bisa ditemukan adalah lokasi pemakamam orang Belanda. Itu juga sama dengan makam Tionghoa.  Pada tahun 1974, ketika status Kabupaten Surabaya dihapus dan diganti dengan Kabupaten Gresik, dengan bupati pertama Soesanto Bangunnegoro, SH, yang mantan jaksa dan kemudian digantikan oleh Letkol Laut H. Soefelan dari Angkatan Laut.  Sejak saat itu, pada era Orba, Bupati Gresik menjadi jatah perwira menengah angkatan laut. Saya sempat berteman anak Soefelan bahkan bersama teman saya dari kemuteran Nafis dan Yanto bermain badminton di perumahan dinas Bupati yang kini berubah menjadi Gedung DPRD Gresik. Anak Soefelan saat itu sekolah di SM...

Sejarah Pondok Pesantren Al-Hidayah An-Nuuriyah Gresik

Pondok Pesantren Al Hidayah An Nuuriyah berdiri tahun 1988 dengan tujuan mencetak santri yang fasih membaca Alquran, berpengetahuan luas, berkualitas, bertaqwa, dan mampu menyebarkan agama di masyarakat.  Pada awalnya KH. Misbahuddin selaku pendiri pondok mengadakan pengajian dirumahnya, kemudian berita tersebut tersebar dan banyak yang menimba ilmu disana, karena banyak yang ingin mondok akhirnya dibangunlah pondok dan diberi nama Pondok Pesantren Al Hidayah An Nuuriyah, yang diambil dari nama istri mbah Ma‟shum Lasem.  Perkembangan Pondok Pesantren Al Hidayah An Nuuriyah tahun 1988-2016 dapat dilihat dari perkembangan fisik. Awal dibangun hanya dengan bambu kemudian dibangun dengan menggunakan batu bata, bertambahnya jumlah bangunan gedung untuk pendidikan formal SMP, SMK dan TK. selain itu, jumlah santri nya setiap tahun semakin meningkat. Respon masyarakat dan pemerintah setempat yang sangat positif terhadap Pondok Pesantren Al Hidayah An Nuuriyah. Sumber : ...

Benarkah Sultan Hassanal Bolkiah, Keturunan Gresik Begini Penjelasannya

Ada hal menarik, dari catatan Tarsilah Brunei, yang tersimpan di Pusat Sejarah Brunei Darussalam. Di dalam Tarsilah tersebut, terdapat nama Permaisuri Sultan Abdul Jalilul Akbar, yang berasal dari keluarga Dinasti Giri Kedaton, yaitu Raden Mas Ayu Siti Aisyah binti Pangeran (Kyai) Tumenggung Manchu Negoro Gresik bin Pangeran Manchu Tando bin Sunan Dalam Ali Zainal Abidin Wirakusuma bin Sunan Giri, Muhammad Ainul Yaqin (sumber : Tarsilah Brunei) .  Selanjutnya diceritakan juga, bahwa melalui anak keturunan dari Raden Mas Ayu Siti Aisyah inilah, Para Sultan Brunei Darussalam berasal sampai masa sekarang. Hubungan kekerabatan Kesultanan Brunei dengan Dinasti Giri Kedaton (Sunan Giri), berdasarkan kepada penelitian ahli sejarah Brunei, Prof. Dr. Haji Awang bin Mohammad Jamil Al-Sufri, yang pernah disampaikan pada simposium sejarah di Kampus UGM Yogyakarta tahun 2009 (Sumber : Kajian Sejarah Kerajaan Brunei). Jalur silsilah Raden Mas Ayu Siti Aisyah, memberikan kita beber...

Sejarah Nama Kecamatan "DUKUN"

Dukun  Kantor Kecamatan Dukun di Jl. Raya Dukun. Kata "dukun" yang saya maksud disini bukanlah dukun dalam artian orang yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengobati orang atau berpengertian negatif. Namun, yang saya maksud adalah nama kecamatan di barat Kabupaten Gresik, yaitu kecamatan Dukun.  Wilayah Dukun aslinya ada di dekat Pasar Dukun. Di dekat pasar ini dulunya merupakan wilayah persawahan dan tambak air tawar. Sisa persawahan dan tambak itu sampai sekarang masih ada. Para petani sawah dan tambak disini hampir tidak pernah bermasalah dengan air untuk irigasi dahulu. Maklum wilayah disini dekat dengan sungai. Namun, suatu ketika kemarau panjang terjadi, membuat kalang kabut para petani.  Disinilah mulai terjadi riak kecil dalam antrian untuk mendapatkan air untuk irigasi sawah dan tambak. Hampir-hampir saja riak itu membesar. Beruntung, di sekitar lokasi kejadian dekat sekali dengan pesantren, sehingga sang kiai turun tangan menengahi dan ...

Sejarah Jalan Daendels atau Jalan Raya Pos

Add caption Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya kurang lebih 1000 km yang terbentang sepanjang utara Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels. Pada tiap-tiap 4,5 kilometer didirikan pos sebagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa dan sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa.  Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels membutuhkan armada militer yang kuat dan tangguh. Daendels membentuk pasukan yang berasal dan masyarakat pribumi. Daendels kemudian mendirikan pendidikan militer di Batavia, dan tempat pembuatan atau pabrik senjata di Semarang. Ketika baru saja menginjakkan kakinya di Pulau Jawa, Daendels berangan untuk membangun jalur transportasi sepanjang pulau Jawa guna mempertahankan Jawa dari serangan Britania....

Sejarah Songkok atau Kopyah dari Beberapa Versi

Fez - Peci Khas Turki Peci, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian sebagai penutup kepala untuk pria. Terbuat dari kain atau bahan lain dibentuk meruncing kedua ujungnya. Sebutan lainnya, yakni kopiah atau songkok. Sedangkan, di belahan dunia lain seperi Eropa dan Amerika masyarakatnya menyebut kopiah atau peci itu dengan nama Kufi. taqiyat, topi fez, songkok, dan lainnya.  Meski ketiganya berfungsi sama sebagai penutup kepala, sejarahnya berbeda-beda. Peci misalnya, dalam sejarah pada masa penjajahan Belanda disebut Petje. Yaitu, dari kata Pet yang diberi imbuhan je. Sedangkan kopiah diadopsi dari bahasa Arab, kaffiyeh atau kufiya. Namun, wujud asli kaffiyeh berbeda dengan kopiah. Sementara, songkok dalam bahasa Inggis dikenal istilah skull cap atau batok kepala topi, sebutan oleh Inggris bagi penggunanya di Timur Tengah. Di wilayah Indonesia atau Melayu yang pernah dijajah Inggris, kata tersebut mengalami metamorfosa pelafalan menjadi skol kep...

Sejarah Desa Suci Manyar Gresik

Kota Santri, demikian sebutan akrab kota Gresik. Sebuah kota yang tidak terlalu besar, namun disana terdapat industri besar. Selain itu , ada dua situs bersejarah yang berupa makam Penyebar Agama Islam di Jawa yaitu, MAKAM MAULANA MALIK IBRAHIM dan MAKAM SUNAN GIRI.  Selain tempat bersejarah,Gresik juga memiliki banyak kekayaan budaya yang cukup terkenal salah satunya adalah kebudayaan REBO WEKASAN yang ada di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik yang juga ada hubungannya dengan nama Desa SUCI, Budaya REBO WEKASAN selain identik dengan keramaian juga memiliki nuansa RELIGIUS yang sedikit terlupakan oleh masyarakat, karena mereka mungkin tidak mengetahui persis apa sejarah yang melatar belakangi munculnya Budaya REBO WEKASAN dan Sejarah Nama DESA SUCI.  Berikut ini beberapa paparkan sejarah singkat Asal usul NAMA DESA SUCI dan munculnya BUDAYA REBO WEKASAN yang Ada di desa Suci Kecamatan Manyar Kabupeten Gresik diambil dari desasucigresik.wordpress.com.  ...

Kenangan Jalan Pemuda di Gresik

Kenangan Jalan Pemuda Hampir di setiap kota di Nusantara ini ada nama Jalan Pemuda. Penamaan jalan dengan nama jalan "Pemuda" berrujuan untuk menghormati kiprah dan jasa para pemuda, berjuang mendirikan negara RI. Dulu, Gresik pernah memiliki jalan protokol dengan nama Jalan Pemuda. Penamaan ini antara lain bertujuan menghargai jasa para pemuda Gresik dalam membantu arek Suroboyo pada pada peristiwa 10 Nopember 1945, pertempuran di gunung.Lengis 1945 - 1947, pendirian GNI dll. Mereka tergabung dalam BKR pimpinan Letkol Ibnoe Soebroto. Di kemudian hari muncullah nama beken seperti Kapten Doelasim, Kapten Darmo Soegondo, Amak Kasi, Usman Sadar dll. Merperhatikan jasa mereka Pemerintah Kab. Surabaja menamai sebuah jalan di bekas pusat pemerintahan Gresik kota lama dengan jalan Pemuda, menggantikan nama jalan Lodjie Besar tahun 1950. Namun, nama jalan Pemuda ini tidak bertahan lama, karena pada tahun 1974, diganti dengan nama jalan Basuki Rahmat. (Suasana jalan Basuki Rah...

Kisah K.H Ahyad Asal Mengare

Kiai Ahyad dilahirkan di Desa Tajungwidoro Mengare Bungah Gresik sekitar tahun 1908 M. Ayahnya bernama H Wirai, putera H. Ibrahim, putera Thoni putera yang berasal dari Melajo Bangkalan Madura. Sementara ibunya bernama Hj Sujiah. Kiai Ahyad yang memiliki nama kecil Ahmad Lazim merupakan salah satu orang yang pertama kali membawa ajaran Aswaja dan Ideologi NU ke Mengare sebuah daerah yang terkenal dengan kuliner Bonggolan, bongko kopyor. Dalam perjalanan hidupnya tercatat beliau pernah berguru kebeberapa Kyai antara lain K.H Toha dari Ngaren Sungonlegowo Tajungwidoro, kemudian berguru ke Madura kepada Kyai Mursyidin Desa Sumber Madura, Kiai Ahyad juga berlajar kepada Mbah Kholil Bangkalan. Setelah sekembali dari Madura melanjutkan belajar kepada  K.H Faqih Pondok Pesantren Maskumambang Dukun  Kecerdasan Kiai Ahyad terlihat ketika belajar langsung di Pondok Pesantren Tebuireng dibawah asuhan K.H Hasyim Asy'ari, Kiai Ahyad bisa menghafalkan Al-Qur'an bersertaa maknanya...