Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label pasar bandeng

Juarai Kontes Bandeng, Bukti Eksistensi Petambak Mengare

Ada kisah menarik dibalik pasar bandeng akhir ramadhan kemarin, dalam sebuah komentar di sosial media iniGresik sempat ada yang tidak percaya ada foto 3 bandeng yang berukuran besar diatas panggung.  Ternyata pemilik ikan besar tersebut adalah Arif Rahman Hakim yang berasal dari Tanjung Widoro sebagai juara satu kontes, disusul Ahmad Najich petambak asal Mengare juga yang meraih juara dua,  dan Andila petambak asal Desa Sembayat yang meraih juara ketiga Pasar bandeng sekaligus kontes bandeng tahun ini memunculkan nama Arif Rahman Hakim sebagai pemilik bandeng terbesar dan terberat sekaligus menjuarai kontes dengan berbobot 7,9 kg dan memiliki umur bandeng sekitar 20 tahun  Arif yang merupakan keluarga petambak asal Tanjung Widoro Mengare ini berhasil mendapatkan hadiah sebesar 15 juta dengan modal bandeng yang berusia tertua sekitar 20 tahun, bandeng sang juara tersebut ternyata dipelihara dengan berbagai teknik agar bertahan lama dan mendapatkan bandeng ya...

Asal Pasar Bandeng Dari Beberapa Versi

Bandeng Foto : Wahyu F Pasar Bandeng merupakan tradisi menjelang lebaran di kota Gresik yang dilaksanakan pada malam 27 hingga malam 28 Ramadhan. Berdasarkan catatan sejarah, mulanya pasar bandeng hadir untuk memenuhi kebutuhan para santri Sunan Giri di pondok pesantren Giri Kedaton, saat ini dikenal dengan Desa Sidomukti Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.  Tradisi mudik menjelang lebaran dan pulang ke kampong halaman untuk berlebaran, umumnya dimanfaatkan para santri turun bukit menuju Kota Gresik untuk mencari oleh-oleh yang menjadi khas Gresik. Kala itu olahan bandeng menjadi khas Gresik sehinngga banyak santri yang memilih bandeng untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.  Sumber lain menyebutkan, Pasar Bandeng dikaitkan dengan sejarah perjalanan Sunan Giri pada malam terakhir bulan Ramadan. Saat itu, Sunan Giri melanjutkan perjalanan dari Giri ke sebuah mushalla di sekitar Pasar Gresik sekarang. Pengikut Sunan Giri yang berjumlah banyak itu kemudian membuat pas...

Buyut Senggulu, Perintis Tradisi Pasar Bandeng?

Syekh Djalaluddin atau lebih dikenal dengan sebutan “Buyut Senggulu” merupakan salah satu keturunan Sunan Giri. Kata “Senggulu” berasal dari kata sang guru atau seng guru yang berarti guru ku atau seorang yang berdakwah pada ku. Beliau memiliki peran yang sangat besar, tepatnya masa kesunanan Giri VII (Pangeran Mas Witono) yang diperkirakan sekitar tahun 1600-an. Beliau sendiri merupakan salah satu orang kepercayaan Pangeran Mas Witono.  Bersama pangeran dari Solo, Syekh Djalaluddin mendapat amanah dari Pangeran Mas Witono untuk berdakwah di daerah Gresik tepatnya di desa Trate. Sedangkan pangeran dari Solo mendapat amanah berdakwah di daerah yang kini bernama Benowo.  Diperkirakan Buyut Senggulu hidup pada masa Buyut Biting yang makamnya saling berdekatan. Keduanya sangat berjasa terhadap tatanan masyarakat Gresik dengan cara yang berbeda. Buyut Biting sebagai seorang dermawan sedangkan Buyut Senggulu sebagai pendakwah. Namun keduanya sama-sama berjuang dan menyeba...