Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Wahyu Firmansyah

KH. M. Kholil Guru Bangsa dari Gresik

Diawal masa berdirinya NU terdapat dua nama yang sama, KH. M. Kholil (Madura) dan KH. M. Kholil (Gresik). Bedanya, KH. M. Kholil (Madura) mendirikan pondok pesantren di Bangkalan Madura yang populer dengan nama Pondok Pesantren Syekhona Kholil Bangkalan dan KH. M. Kholil (Gresik) mendirikan pondok pesantren di Blandongan Gresik yang populer dengan nama Pondok Pesantren Yai Kholil Blandongan karena letaknya di kampung Blandongan.  KH. M. Kholil Gresik sendiri merupakan santri dari KH. M. Kholil Madura. KH. M. Kholil bernama asli Marlikhan yang lahir tahun 1881 M. Beliau merupakan putra Syamsudin seorang pekerja kapal antar pulau, sedangkan ibunya bernama Muslikhah. Beliau hidup dari keluarga serba kekurangan, ketika usianya menginjak 4 tahun ibunya meninggal dunia. Diusia 12 tahun, ayahnya meninggal dalam kapal yang sedang berlayar di Pulau Sumbawa dan dimakamkan di Sumbawa. Akhirnya Marlikhan diasuh bibinya (adik ibunya) yang bernama Mustiah. Selama masa asuhan bibinya, Marl...

Gus Khuluq Hadiri Haul Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegraf

Gresik - Ketua Penggurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik KH. DR Husnul Khuluq, Drs. MM. sekaligus calon bupati Gresik no urut 2 yang berpasangan dengan Ruba'ie nampak hadir ditengah-tengah masyarakat saat Haul Al Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf di Masjid Jamik Gresik Minggu (30/08) yang berlangsung mulai pukul 15.00 WIB - 17.00 WIB Gus Khuluq yang hadir menggenakan baju taqwa putih dan kopiah hitam ini terlihat hadir tanpa penggawalan aparat. Kehadiran beliau yang langsung duduk diantara ribuan para jama'ah yang mengikuti haul sontak membuat jama'ah yang berada di dekatnya mengambil kesempatan untuk bersalaman. Usai acara berlangsung, banyak para jama'ah yang menghampiri beliau untuk menyampaikan keluhan dan harapan Gresik 5 tahun kedepan serta mendoakan kesuksesan beliau pada PILKADA Gresik kali ini, tak sedikit pula para jama'ah menghampiri beliau hanya sekedar salaman dan meminta foto bersama. Acara Haul Al Habib Alwi bin Muhammad Asseg...

Kawah Putih (Jawa Barat) Ala Gresik

Gresik merupakan salah satu kota yang menjadi destinasi wisata religi yang paling sering dikunjungi. Selain dikenal memiliki potensi wisata religi, kota yang berada di pesisir utara provinsi Jawa timur menjadi salah satu alternative study wisata. Hal ini tidak terlepas dengan keberadaan ribuan pabrik yang hampir tersebar di seluruh kota Santri ini, beberapa diantaranya seperti PT. Semen Gresik, PT. Petrokimia Gresik, PT. Wilmar Nabati, PT. Smeelting, PT. Barata, dan masih banyak lagi.  Tlaga Biru Gresik Seperti Kawah Putih Jawa Barat Ternyata di kota yang dikepung ribuang pabrik ini memiliki potensi alam yang luar biasa, tepatnya di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Wisata alam potensial yang belum mendapat banyak perhatian publik maupun pemerintah ini sejatinya sangat berprospek apabila dikelola dengan baik dan benar. Beberapa destinasi wisata alam seperti Telaga Biru, Goa Poso, Goa Kandang, Goa Golek, Goa Manuk, dan Goa Rubuh yang semuanya masih Nampak alam...

Mengintip Rahasia Sastra Gresik

Hasil kesastraan, pada umumnya merupakan kesastraan kuno yang sering ditulis pada daun lontar adalah huruf Jawa ataupun menggunakan huruf pegon. Baik karya sastra berupa Prosa (Gancaran) maupun puisi (Tembang).  Sastra Islam Sumber FLP Karya sastra ini umumnya masih berupa tulisan tangan, mengisahkan sejarah para nabi yang di adobsi dari Al Qur’an dan Hadist, babad, cerita klasik atau berupa suluk dan lain sebagainya. Menggunakan bahasa jawa khas pesisir utara. Mengenai sumbangsih kesastraan Gresik dalam pertumbuhan dan perkembangan kesastraan Nusantara memiliki peran yang sangat penting. Pakar kebudayaan Prof. Dr. R. M. Sutjipto Wiryosuparto dalam bukunya “Kekawin Bharata Yudha” halaman 12-13 dikutip sebagai berikut :  “…Dengan ini dapat direkonstruksikan, bahwa pertumbuhan kesusasteraan jawa Kuno menuju kearah kesusasteraan Jawa Baru melalui kesusasteraan Jawa Tengahan, garisnya dapat ditarik dari Majapahit menuju Gresik-Giri dan menuju ke Demak yang mengembang ...

Menunggu Realisasi Kawasan Religi dan Bersejarah Gresik ?

Upaya pemerintah kabupaten Gresik dan provinsi Jawa Timur untuk mengembalikan kejayaan Gresik sebagai salah satu pusat peradaaban Islam berpengaruh di Nusantara mendapat perhatian serius dari pimpinan daerah kabupaten Gresik.  Dalam sebuah pertemuan (8/5/2015) yang dikutip wartawan Surya disebutkan bahwa Bupati beserta Wakil Bupati Gresik mengutarakan kepada Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bahwa pemerintah kabupaten Gresik akan menjadikan kawasan Alun-alun Gresik sebagai pusat religi dan bangunan bersejarah.  Pemerintah Daerah berencana menyakinkan bahwa Gresik tidak tergoyahkan dengan adanya pertumbuhan industri dan budaya asing. Beliau ingin menunjukkan Gresik sebagai kota Santri dan Wali dengan salah satu upayanya menjadikan daerah disekitar Alun-alun Gresik sebagai kawasan religi dan bersejarah.  Rencana menjadikan pusat kota Gresik sebagai kawasan religi ternyata tidak main-main, proyek tersebut yang direncanakan selesai tahun 2016...

Sejarah Sunan Prapen

thearoengbinangproject com Syekh Maulana Fatichal atau yang lebih dikenal Sunan Prapen merupakan putra Syaikh Maulana Zainal Abidin (Sunan Dalem) sekaligus cucu Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri). Sunan Prapen merupakan sultan keempat dari kesultanan Giri yang mendapat amanah sekitar tahun 1507 saka menggantikan adiknya yang bernama Sunan Sedomargi yang wafat dalam misi dakwah Islam rombongan kesultanan Demak di daerah Panarukan. Sunan Sedomargi merupakan sebuah nama yang berarti Sunan yang wafat dalam perjalanan.  Berbeda dengan Sunan Sedomargi yang relatif sangat singkat dalam memegang amanah sebagai Sultan di Giri, Sunan Prapen mendapat amanan sebagai Sultan Giri relatif panjang. Beliau memerintahkan Giri lebih dari setengah abad hingga usia beliau lebih dari satu abad.  Pada masa bakti Sunan Prapen sekitar abad ke-16, Giri Kedaton telah mencapai kemakmuran dan menjadikan Giri sebagai pusat peradaban Islam sekaligus pusat ekspansi di Jawa dibidang ekonomi ...

Referensi Wisata Edukasi di Selatan Kota Gresik

Kecamatan Wringinanom merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gresik, terletak di ujung selatan kabupaten Gresik yang berbatasan langsung dengan kabupaten Mojokerto dan kabupaten Gresik ternyata memiliki keunikan kenampakan alam serta budaya masyarakat sekitar. Kecamatan yang memiliki 16 desa ini memiliki kenampakan alam yang terbagi menjadi dua,wilayah utara dilalui perbukitan Kendeng Timur sedangkan wilayah selatan dilalui kali Surabaya yang juga memjadi pembatas dengan kabupaten Gresik  Tak banyak yang mengetahui di keamatan Wringinanom bagian utara tepatnya di perbukitan Kendeng Timur ini pernah ditemukan Pithecanthropus Mojokertensis pada tahun 1936 M, selain itu pada tahun 2011 M ditemukan peninggalan Majapahit di desa Kepuh Klagen hingga adanya Gunung Lumpur di desa Sumberwaru.  Wilayah kecamatan Wringinanom sendiri tepatnya di kali Surabaya memiliki komposisi bantaran sungai yang terjaga sehingga terdapat berbagai species hewan yang beragam. Pada tahun ...

PERSEGRES Hijrah ke Stadion Gunung Lengis

Belum adanya kejelasan kelanjutan kompetisi resmi sepak bola di Indonesia dimanfaatkan oleh PERSEGRES untuk bangkit dan berbenah diri. Mimpi untuk memiliki stadion baru milik sendiri akan menjadi kenyataan.Tim yang berjuluk laskar “Joko Samudro” nantinya akan menepati markas barunya yakni Stadion di daerah Gunung Lengis.  Sebelumnya, tim yang menepati home based di Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik (Swasta) dipastikan bahwa stadion baru yang dibangun pemkab Gresik di Gunung Lengis dipastikan siap menjadi tuan rumah untuk menggelar pertandingan saat peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) pada 9 September 2015.  Menurut sumber berita jatim dari bupati Gresik disebutkan bahwa Stadion di Gunung Lengis tahap pertama sudah sesuai rencana dan dipastikan peresmian dilakukan bertepatan dengan HAORNAS pada 9 September 2015.  Menurut sekretaris Persegres Hendri Febri, pihak PERSEGRES menyambut positif adanya stadion di Gunung Lengis. Menurutnya stadion Tri Dha...

Detik Terakhir, 3 Pasangan Ramaikan Pilkada Gresik

Akhirnya penantian masyarakat kota Giri mengenai siapa calon bupati dan wakil bupati kabupaten Gresik mulai menemukan titik terang. Menurut beberapa sumber PDI Perjuangan Gresik bersama PAN resmi mengusung Husnul Khuluq dan Ahmad Ruba’I sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 9 Desember 2015 mendatang. Hal ini terjadi setelah Husnul Khuluq dan Ahmad resmi dideklarasikan pada rapat kerja cabang khusus (rakercabsus) di masing-masing markas parpol penggusung.  Munculnya duet tokoh NU dan Muhammadiyah secara otomatis menaikkan tensi politik di Gresik. Selainsebagai birokrat ulung, Husnul Khuluq merupakan tokoh terkemuka yang hampir menjadi orang nomor satu di Gresik jika saja waktu itu Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Sambari dan Qosim. Selain berkoalisi dengan PAN, PDI Perjuangan juga siap berkoalisi dengan PPP.  Dilain pihak, pasangan incumbent sekaligus pasangan terkuat Sambari dan Qosim kemungkinan besar didukung PKB dan Demokrat. Partai yang ...

Mardzuki Asal Gresik, Muadzin Pertama Masjid Al Akbar Surabaya

“Apabila tak ada ketaqwaan dalam diri, mungkin kita bisa mulai dari belajar keistiqomaan dari diri orang lain” (Wahyu Firmansyah)   Beberapa waktu lalu kita membahas artikel tentang Abdullah Chobir , pria berusia 82 yang tetap istiqomah menjadi muadzin di Masjid Jamik Gresik lebih dari setengah abad hingga saat ini. Kali ini kita akan menggenal seorang pria berusia senja bernama Mardzuki. Tidak ada yang istimewa dari pria berusia 83 tahun ini, penampilan sederhana serta balutan kain unik yang selalu melekat di kepalanya.  Pria kelahiran tahun 1932 asli Gresik ini merupakan seorang madzin pertama di Masjid Al Akbar Surabaya. Bapak dari seorange anak dengan tiga cucu ini menuturkan telah menjadi muadzin sejak tahun 1951 bahkan jauh sebelum Masjid Al Akbar Surabaya dibangun hingga semegah saat ini. Beliau secara resmi tercatat sebagai muadzin di Masjid Al Akbar Surabaya sejak tahun 2002 ketika Masjid Al Akbar mengalami pembangunan secara besar-besaran.  ...

Uniknya Tradisi Riyoyo Kupat di Kauman

kupatan Berbeda dengan mayoritas daerah yang puncak keramaian ketika hari raya Idul Fitri terjadi pada tanggal 1 Syawal, di kota Gresik terdapat sebuah desa bernama Pekauman yang terletak di belakang Masjid Jamik Gresik atau sebelah barat Alun-alun kota Gresik yang baru ramai ketika malam 8 Syawal.  Dalam catatan sejarah tata kota Gresik, dulunya pekauman merupakan tempat tinggal yang umumnya merupakan kediaman alim ulama. Sehingga masyarakat sekita menyebut Pekauman atau biasa disebut Kauman merupakan penjabaran dari kalimat perkampungan kaum beriman yang ditujukan pada banyaknya rumah para alim ulama di daerah tersebut. Istilah serupa juga ada di masa kesultanan Giri yakni dusun Kemudinan, desa Sidomukti yang berasal dari kata Mudin yang berarti pemimpin umat Islam di daerah, Kemudinan sendiri dulunya merupakan pemukiman yang di diami para mudin serta ulama setempat.  Ketika daerah lain sudah sepi dan warganya sebagain sudah kembali ke empat kerja, di Kauman jus...

"Dokaran" Transpowisata Lebaran di Kota Gresik

Lebaran tidak terlepas dari tradisi silaturahmi, sehingga banyak sanak saudara hilir mudik mendatangi kediaman ataupun sebagai moment terbaik para perantau untuk kembali ke kampung halaman bertemu sanak keluarga maupun berziarah kepada anggota keluarga yang telah meninggal. Banyaknya pendatang yang jarang berada di sebuah kota dimanfaatkan dengan jeli oleh sebagian orang untuk mengais rejeki, salah satunya para kusir pemilik angkutan wisata “Dokar” di kota Gresik.  Dokaran : Sumber Flickriver Dokar merupakan kereta beroda dua yang ditarik oleh seekor kuda yang dikendalikan oleh seorang kusir, biasanya dokar dapat menampung 8 orang dewasa atau sekitar 12 anak. Setiap bulan Syawal atau pekan hari raya Idul Fitri akan banyak dijumpai puluhan dokar mengitari Alun-alun kota Gresik dan sekitarnya.  Transpowisata, atau wisata menggunakan alat transportasi tradisional khususnya dokar telah menjadi tradisi warga Gresik di bulan Syawal, tidak diketahui sejak kapan tradisi i...

Ketupat Ketheg, Kuliner Lebaran Khas Giri

Lebaran selalu identik dengan jajanan maupun makanan, selain aneka olahan masakan bandeng sebagai hidangan khas masyarakat Gresik diwaktu lebaran ada juga “Kupat Ketheg” (Ketupat = Kupat) khas Giri sebagai suguhan lebaran ketupat. Warga Giri Kedaton, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memiliki ketupat khas bernama “Ketheg”. Seperti pada umumnya, ketupat Ketheg dibungkus daun janur. Namun jika diteliti memiliki banyak pebedaan yakni lebih gurih dan lengket di tangan.  Ketupat Kethek , Blog nahlbee Selain itu warnanya pun juga berbeda dengan katupat pada umumnya, bukan putih, melainkan kehijauan. Bahan ketupat peninggalan nenek moyang warga setempat itu bukan beras, melainkan beras ketan yang berkarakter lengket dan gurih. Air untuk memasak ketupat ini bukan air yang lazim untuk memasak, namun dimasak dengan air sumur yang mengandung minyak. Warga setempat menyebutnya air ketheg atau lanthung karema warnanya yang kehitaman dan berminyak.  Untuk mema...

Asal Pasar Bandeng Dari Beberapa Versi

Bandeng Foto : Wahyu F Pasar Bandeng merupakan tradisi menjelang lebaran di kota Gresik yang dilaksanakan pada malam 27 hingga malam 28 Ramadhan. Berdasarkan catatan sejarah, mulanya pasar bandeng hadir untuk memenuhi kebutuhan para santri Sunan Giri di pondok pesantren Giri Kedaton, saat ini dikenal dengan Desa Sidomukti Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.  Tradisi mudik menjelang lebaran dan pulang ke kampong halaman untuk berlebaran, umumnya dimanfaatkan para santri turun bukit menuju Kota Gresik untuk mencari oleh-oleh yang menjadi khas Gresik. Kala itu olahan bandeng menjadi khas Gresik sehinngga banyak santri yang memilih bandeng untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.  Sumber lain menyebutkan, Pasar Bandeng dikaitkan dengan sejarah perjalanan Sunan Giri pada malam terakhir bulan Ramadan. Saat itu, Sunan Giri melanjutkan perjalanan dari Giri ke sebuah mushalla di sekitar Pasar Gresik sekarang. Pengikut Sunan Giri yang berjumlah banyak itu kemudian membuat pas...

Kisah Abdullah Chobir "Setengah Abad Muadzin Masjid Jami'"

Pak Chobir Muadzin Masjid Jami' Tak ada yang istimewa pada penampilan bapak Abdulah Chobir, pria berusia 82 tahun ini pada waktu tertentu terlihat mengayuh sepeda butut disekitaran Alun-alun. Namun jika diperhatikan, kita akan dibuat terperanjat dibuatnya. Betapa tidak, hampir sekitar setengah abad beliau mengumandangkan adzan dan menyiapkan Sholat berjama’ah di Masjid Jamik Gresik. Subhanallah… Semoga Allah menjaga keistiqomahan dan melimpahkan rahmat untuknya.  “Alhamdulillah… saya sangat bersyukur selama ini kehidupan saya tercukupi, jika saya renungi setiap mengalami kesulitan biasanya tidak terlalu ada saja pertolongan. Gusti Allah SWT memang Maha Kaya, Dia mengirimkan rezeki lewat siapa saja bahkan dari hal yang tak terduga” ucap pak Chobir dalam perbincangan di Masjid Jamik Gresik sebelah barat Alun-alun Kota Gresik.  Dahulu, sekitar tahun 1950 di seputar alun-alun Gresik terdapat sirine peninggalan Belanda yang oleh takmir dibunyikan sebagai tanda menjelan...

Dibalik Kemegahan Masjid Jami'

Masjid Jami Gresik : wikimapia Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, selain itu masjid dimanfaatkan untuk kegiatan syi’ar. Terkadang masjid juga difungsikan untuk mengkaji kebijakan terkait permasalahan keagamaan. Bahkan sebuah masjid dapat menjadi rujukan bagi masjid-masjid lainnya ataupun rujukan bagi surau, langgar, musholla ataupun tempat ibadah umat Islam lainnya yang masih dalam satu kota, misalnya Masjid Jami’ Gresik.  Image Gresik sebagai kota Santri tercermin dari banyaknya jumlah masjid, surau, langgar, musholla, pondok pesantren,maupun madrasah yang jumlahnya masing-masing mencapai ribuan. Terlebih Gresik pernah menjadi pusat syi’ar Islam pada masa Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Sayyid Ali Murtadho (Sunan Gisik), Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri), Syekh Maulana Fatichal (Sunan Prapen), Kyai Haryo Soeryodiningrat (Kanjeng Sepuh), Habib Alwi bin Hasyim Assegaf, Habib Abu Bakar bin Umar Assegaf, dan masih banyak lagi.  Masjid-masjid terseb...

Sejarah Sunan Dalem

Gumeno Gresik Jawa Timur Syekh Maulana Zainal Abidin atau lebih dikenal Sunan Dalem merupakan putra Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin Syekh Maulana Ishaq. Beliau merupakan sultan kedua dari kesultanan Giri Kedaton (1428 Saka) yang mendapatkan amanah menggantikan Sunan Giri yang wafat. Sunan Dalem mulai memegang peranan di Giri Kedaton sejak tahun 1506 M, atau sezaman dengan Sultan Trenggana di kesultanan Demak Bintoro. Pada masa itu pula terjadi peristiwa pendudukan kota kerajaan Majapahit oleh pasukan Islam pada tahun 1527 M.  Tidak banyak sumber sejarah yang dapat dirujuk untuk mengetahui secara lebih lengkap tentang kehidupan dan kebijakan politiknya sewaktu memegang amanah di Giri Kedaton. Namun ada tradisi lokal di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik hingga sampai saat ini menjadi tradisi yang dinisbahkan kepada Sunan Dalem, yakni buka puasa dengan “Kolak Ayam” yang dilaksanakan setiaptanggal 23 Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan istilah “Sang...

Meluruskan Tradisi Malam Selawe

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan. Dan taukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr)   Dari Siti Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan” dan beliau bersabda, “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)  Tradisi malam selawe atau malam menjelang 25 Ramadhan merupakan puncak bagi peziarah yang datang ke Makam Sunan Giri. Para peziarah yang terdiri dari anak kecil, remaja, orang tua, hingga lanjut usia ini tak hanya dating dari daerah Gresik dan kota sekitarnya, akan tetapi dari luar daerah bahkan luar pulau.  Mulanya tradisi Malam Selawe merupakan pu...

Ditinggal Tarawih, Bedilan Nyaris Terbakar

Ilustrasi Tiang Listrik @108jakarta GRESIK – Warga Kelurahan Bedilan Kecamatan Gresik hampir saja kehilangan harta bendanya tadi malam (1/07). Korsleting listrik yang menimbulkan percikan api tersebut mulai terlihat sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu warga sedang melaksanakan ibadah Sholat Tarawih. Pertamakali percikan tersebut diketahui oleh warga sekitar yang kebetulan melintas di daerah jalan Raden Santri 1A, Bedilan – Gresik. Melihat tiang listrik terbakar warga hanya mampu memadamkan listrik dan tak mampu berbuat lebih. Dibantu keamanan SMA NU 1 Gresik, masyarakat melaporkan kejadian tersebut ke PLN.  “Percikan api sangat terlihat jelas, bahkan seperti kembang api yang terang dan api menetes kebawah dan kami dibantu security SMA NU 1 Gresik untuk melaporkan kejadian tersebut kepada PLN” terang Dodik, salah satu saksi saat kejadian berlangsung.  Usai laporan tersebut pihak petugas PLN melakukan perbaikan namun listrik belum stabil hingga pagi hari. Setelah la...

Walisongo Periode Keempat dan Kelima

masjid Demak sumber kemenag WALISONGO PERIODE KEEMPAT  Pada tahun 1466 M diangkat dua Wali menggantikan dua anggota Wali Songo yang wafat yakni Syekh Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Syekh Maulana Al Maghrobi, dua Wali yang menggantikannya adalah :  1. Raden Fattah (Sunan Demak)  Beliau merupakan putra Prabu Brawijaya dan Siu Ban Ci. Sunan Demak merupakan cucu seorang muslim Cina yang berasal dari Gresik bernama Tan Go Hwat yang merupakan seorang Ulama dan Saudagar yang dikenal dengan nama Syekh Bantong. Sunan Demak merupakan Kesultanan pertama Demak Bintoro.  2. Fathullah Khan  Beliau merupakan putra Sunan Gunung Jati yang melanjutkan dakwah ayahnya yang wafat.  WALISONGO PERIODE KELIMA  1. Syekh Maulana Umar Said “Raden Prawoto”  (Sunan Muria) Beliau merupakan putra Sunan Kalijaga. Beliau wafat dan dimakamkan di Gunung Muria sekitar 18 kilometer ke utara kota Kudus. Dari beberapa anggota Wali Songo diantarnya memilik...