Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label bawean

Sejarah Syech Maulana Umar Mas’ud Ulama di Bawean

Syech Maulana Umar Mas’ud merupakan tokoh Ulama penyebar Islam di pulau Bawean. Maulana Umar Mas’ud (nama asalnya adalah Pangeran Perigi) yang mengunjungi pulau Bawean dan wafat disana. Beliau adalah cucu Sunan Drajat (Sayyid Zainal ‘Alim), yaitu anak kedua dari Susuhunan Mojoagung (putera Sayyid Zainal ‘Alim yang tertua).  Maulana Umar Mas’ud datang ke pulau Bawean sekembalinya dari pulau Madura. Beliau datang ke Madura bersama saudaranya bernama Pangeran Sekara. Namun Pangeran Sekara menetap di Madura dan berkeluarga disana (di Arosbaya). Sedangkan Pangeran Perigi meneruskan perjalanan menuju utara hingga mendarat di pulau Bawean. Ia mendarat disebuah dusun yang sekarang bernama Komalasa.  Syech Maulana Umar Mas’ud Setibanya di Bawean, Maulana Umar Mas’ud tidak langsung mengajarkan dan menyiarkan agama Islam. Beliau melakukan pendekatan dengan penduduk. Karena keramahan beliau, banyak penduduk yang bersimpati. Bahkan, mereka mempercayai Maulana Umar Mas’ud. Mau...

Penetapan Hari Jadi Bawean, Kehadiran Syech Maulana Umar Mas'ud Dijadikan Acuan

Penetapan hari jadi Bawean memasuki proses yang rumit. Sebagai dasar penetapan yaitu kedatangan Syech Maulana Umar Mas'ud sebagai penyebar agama Islam di Pulau Bawean. Awal kedatangannya ada banyak versi. R. Hozaimi bersama R. Ismail menunjukkan catatan sejarah masuk Syech Maulana Umar Mas'ud ke Bawean Kehadirannya di Pulau Bawean tercatat dalam sejarah dengan 3 versi yang beda. R. Hozaimi menunjukkan bukti-bukti sejarah, termasuk tulisan Raden Abdul Mukmin tahun 1326 H. Bertuliskan arab berbahasa melayu. Didalam tulisan Raden Abdul Mukmin, menceritakan secara lengkap asal masuknya Syech Maulana Umar Mas'ud ke Pulau Bawean, termasuk keturunannya.  Tertulis, Syech Maulana Umar Mas'ud datang ke Pulau Bawean melalui Arosbaya Madura, sebelumnya dari Palembang. Pada versi lainnya, menyebutkan Syech Maulana Umar Mas'ud masuk ke Pulau Bawean melalui Sidayu Lawas. Sampai di Pulau Bawean tahun 1501 M, sedangkan versi lain menyebutkan tahun 1601 M. dan tuli...

Pantai Makam Panjang

Pantai Makam Panjang terletak di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean , Kabupaten Gresik

Kercenga, Hadrah Khas Tradisional Bawean

Kercengan merupakan hadrah dalam bentuk tradisional Bawean. Alat musik yang dipergunakan terdiri dari sejumlah rebana/terbang khusus yang memiliki bidang badan yang lebar terbuat dari kayu. Membran sebagai penghasil suara memiliki ukuran kekencangan yang berbeda dengan terbang yang dipergunakan hadrah ISHARI.  Lagu-lagu yang dipergunakan pada awalnya diambil dari Kitab Barzanji. Namun pada perkembangan selanjutnya juga ditemukan syair-syair berbahasa Bawean maupun Indonesia yang temanya masih tetap seputar pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad serta ajaran syariat Agama Islam. Kercengan Bawean juga dilengkapi dengan sejumlah 15-30 penari yang disebut dengan ruddet.  Para penari ini duduk bersaf dalam 1, 2 atau 3 baris syaf. Gerakan-gerakannya banyak diinspirasi dari gerakan sholat dan huruf hijaiyah lafat-lafat suci Agama Islam. Konon Kercengan baik yang menabuh maupun yang menari hanya dilakukan oleh pria saja. Namun saat ini banyak ditemui wanita sebagai vokalis ...

Foto Upacara Bendera di Lapangan Tambak Bawean

Dua tahun dan setahun lalu upacara bendera di Bawean dipusatkan di Gili Noko. Merah putih memenuhi gundukan pasir putih yang membentuk pulau kecil di tengah lautan. . Meskipun tahun ini upacara di Noko Gili ditiadakan.  Tapi tidak mengurangi khidmatnya upacara peringatan hari kemerdekaan hari ini. Di Tambak, seluruh siswa mulai tingkat dasar hingga atas melakukan upacara di Lapangan Tambak. Hadir sebagai inspektur upacara, Camat Tambak Bapak Fatah Hadi. . Foto: Pasukan Pengibar Bendera Kecamatan Tambak - @beny.faza

Keindahan Pulau Bawean Masuk Indonesia Bagus NET TV

Indahnya pulau Bawean kali ini bisa dilihat melalui siaran Indonesia Bagus NET TV, berbagai keindahan pulau Noko seperti karang, pasir putih dan keindahan bawah lautpun di explorasi, selain itu ada pulau Gili yang berpenduduk sekitar seribu orang Selain itu ciri khas lainnya yaitu Rusa Bawean. ATUNG atau Rusa Bawean (axis kuhlii) menjadi salah satu maskot, perhelatan olahraga terbesar di Asia. Asian Games yang akan berlangsung tahun depan. Populasi Atung bisa dibilang langka, karena jumlahnya yang tinggal 300 an di seluruh dunia, dengan ukuran fisik dengan tinggi sekitar 60-70 cm, panjang kepala ke tubuh bagian belakang 140 cm, dengan panjang ekor 20 cm, dan berat 50-60 kg. Atung dikenal takut manusia dan bisa berlari sangat kencang dan memiliki tanduk yang khas Kuliner Bawean juga disajikan antara lain pempek Bawean, yang berasal dari ikan tongkol yang dicampur dengan tepung. Berikut liputan khususnya:

Rusa Bawean

Rusa bawean (Axis kuhlii) adalah sejenis rusa yang saat ini hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa, Secara administratif pulau ini masuk ke dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai "terancam punah" oleh IUCN.  Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari. (wikipedia) Desain maskot rusa Bawean dengan panggilan atung juga menjadi nominasi diantara maskot lainnya untuk Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Indonesia

Foto Tradisi Unik Maulid Nabi di Bawean "Angka'an Bherkat Molod"

Angka'an Bherkat Molod - Bawean Angka'an Bherkat Molod - Bawean Angka'an Bherkat Molod - Bawean Angka'an Bherkat Molod - Bawean Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan kaum muslim di seluruh dunia, apalagi di Indonesia. Memperingati kelahiran Nabi SAW merupakan kebanggaan tersendiri. Ada banyak cara masyarakat muslim dalam mangekspresikan kecintaan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW.  Di Bawean mempunyai cara unik dalam memperingati Maulid Nabi, bisa dikatakan beda dengan di dataran pulau Jawa, meskipun mungkin dalam cara pelaksanaannya dianggap berfoya-foya bagi sebagian orang yg tak faham, namun intinya ialah bersyukur kpd Allah SWT.   Kemeriahan Maulid Nabi masuk pada urutan kedua setelah Hari Raya Idul Fitri. Jika di dataran jawa acara maulid nabi hanya diadakan pada tanggal 12 Rabiul Awwal saja. Namun di Bawean berbeda, acaranya dimulai dari tanggal 9 s/d 30 Rabiul Awwal, yang mana acara ters...

Angkat Potensi Wisata Gresik, Qosim Raih Gelar Doktor

Ada yang menarik dari gelar doktor yang diraih Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim pada wisuda Sabtu (20/2) di Untag Surabaya. Yaitu tema yang diangkat mengenai potensi wisata kota Gresik salah satunya yaitu pulau Bawean. Desertasi Qosim berjudul Model Pengembangan Pariwisata dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Gresik   dan sukses mempertahankan disertasinya dihadapan sepuluh anggota tim penguji yang diketuai Prof Arif Darmawan SU "Bila digarap serius dan profesional, potensi itu bisa menjadi penyokong pendapatan asli daerah" ujar mantan kepala Dinas Pendidikan seperti dikutip dari harian Jawa Pos (22/2/2016) Pulau Bawean yang memiliki jarak 80 mil laut dari kota Gresik menyimpan banyak pesona wisata alam, menurut data sekarang ada 27 titik yang menjadi tujuan para pelancong. antara lain wisata alam pemandian air panas sawahmulya, pantai labuhan, dan penangkaran rusa

Bawean di Tawari Masuk Propinsi Madura, Warga Menolak

Dengan alasan kemiripan bahasa dan kedekatan teritori dengan Madura, Bawean menjadi incaran pulau garam tersebut untuk menggenapi persyaratan yang masih kurang sebagai cikal bakal berdirinya Propinsi Madura bawean island paradise Namun sejumlah warga menolak rencana tersebut dengan berbagai pertimbangan, salah satunya perlakuan Pemkab Gresik saat ini yang sudah memberikan perhatian khusus terhadap Pulau Rusa ini. Berbagai pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana sekarang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di Pulau Bawean, seperti jalan lingkar, bandara, dan rumah sakit  “Kendati dijadikan sebagai wilayah kabupaten atau kota mandiri, kami tetap menolak tawaran  bergabung dalam Provinsi Madura,” kata Baharuddin, Ketua STAIHA Bawean seperti dikutip dari Radar Gresik Jum'at 12 Februari 2015 Pernyataan lebih keras lagi disampaikan KH Abdul Latif. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sangkapura ini mengungkapkan, Bawean tidak bisa dipisahkan ...

Jadwal dan Harga Tiket Pesawat Gresik Bawean

Lapangan terbang yang berada di Pulau Bawean menurut rencana akan dioperasikan untuk mengangkut penumpang mulai pada tanggal 28 Januari 2016 menurut Wahyu Siswono kepala unit penyelengara Bandara kelas III Trunojoyo seperti diberitakan oleh kabarGresik Pesawat twin otter DHC6 seri 300 milik maskapai PT AirFast Indonesia memiliki spesifikasi antara lain pesawat ini dibuat pada tahun 1977, 1979 dan 1980, dengan jarak maksimal 1255 km, dan terdiri dari 2 kokpit, dengan maksimul cruishing speed 338 km/h Pesawat ini rencana akan menjadi pilihan untuk rute Surabaya - Pulau Bawean. Pesawat dengan kapasitas penumpang sebanyak 15 orang ini akan melayani 2 kali penerbangan PP dalam seminggu, dengan harga tiket kisaran Rp.240 ribu. Menurut Wahyu Siswono segala perlengkapan bandara sudah siap di Pulau Bawean, sehingga keluar register dari Ditjen Perhubungan Udara untuk dioperasikan. "Untuk permulaan hanya 2 kali penerbangan dalam seminggu, bila animo penumpang tinggi bis...

Wisata Tanjung Gaang Sangkapura

Tanjung Gaang berada di dusun Somor-Somor Tanjung Kima yang berada di desa Kumalasa, Tanjung Gaang letaknya kurang lebih 8 kilometer dari Sangkapura. Untuk menuju ke Somor-Somor disarankan untuk menggunakan sepeda motor, karena jalan menuju ke sana berkelok-kelok.Tanjung Gaang merupakan hamparan batu karang yang sangat luas di atas laut jernih berwarna biru hingga kita bisa melihat karang dan ikan dalam laut. Sumber : Gresikkab Foto : Kurniawan Hakim [post_ads]

Fakta Terumbu Karang di Pulau Bawean

Salah satu magnet keindahan laut Pulau Bawean yang dipromosikan oleh pemerintah daerah adalah terumbu karangnya yang indah, faktanya sekarang kondisi terumbu karang disana mulai mengalami kerusakan lantaran ulah masyarakat yang tidak bertanggungjawab. Hampir 80 persen terumbu karang di wilayah perairan yang mengelilingi Pulau Bawean rusak  Peran pemerintah dirasa sangat diperlukan untuk mengembalikan keindahan terumbu karang sebagai ikon wisata di pulau putri tersebut. Koordinator Kelompok Peduli Lingkungan Tasek Tanean Iwan mengatakan saat ini tinggal 20 persen saja terumbu karang yang kondisinya masih baik. Sedangkan sisanya sudah mengalami kerusakan. “Penelitian ini kami lakukan dari mulai bibir pantau hingga 5 mil di perairan laut Bawean,” ujarnya seperti dikutip dari bawean.net (16/10) Keinginan pemerintah Gresik untuk mempromosikan terumbu karang yang ada di laut Bawean perlu dikaji ulang. Kenyataanya, hanya 3 meter ke atas yang baik. Adapun 3 meter kebawah ...

Kepinginya Diresmikan Sebelum Mundur Jadi Bupati, Ternyata Bandara Bawean 2016 Baru Aktif

Beberapa proyek pemerintahan Gresik hampir diakhir masa jabatan bupati yang sekarang ini diresmikan, setelah Stadion Joko Samudro, gapuro selamat datang, dan bandara Bawean yang hari ini (23/09) dikunjungi secara langsung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Jonan berjanji pada awal tahun depan, lapangan terbang tersebut akan beroperasi untuk pesawat terbang perintis seperti yang dikutip dari kompas.com Karena beberapa persoalan akhirnya momentum itu tidak bisa terwujud karena beberapa alasan antara lain masih banyaknya perlengkapan yang perlu diperbaiki, selain memperpanjang dan memperlebar runway, juga masih belum adanya fasilitas alat navigasi, peralatan terminal penumpang, pagar dan lampu runway [post_ads] sumber : kompas.com

Sejarah Suku Bawean di Singapura

Belajar sejarah tentang Bawean, ternyata banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari pulau yang terletak di Laut Jawa ini, pulau yang sering disebut pulau putri berada diantara dua pulau besar yaitu Pulau Kalimantan di utara dan Pulau Jawa di selatan.  Orang Bawean di Singapura (wikipedia) Walaupun secara administratif baru masuk kabupaten Gresik sejak tahun 1974, namun sejarah panjang tidak bis dilepaskan begitu saja dari Suku bawean ini, sejarah suku bawean (boyan) *wikipedia . Diketahui memiliki hubungan yang sangat erat dengan suku melayu yang merupakan suku ketiga terbesar di Singapura, salah satu alasanya karena banyak yang berasal dari keturunan Bawean  Sejarah Suku Bawean di Singapura Jauh sebelum terkenal menjadi Bawean Pada tahun 1849 jumlah orang Bawean di Singapura berjumlah 763 dan jumlahnya terus bertambah pada tahun 1957 sebanyak 22.167 ( Wikipedia ) 1931 sebanyak 9734 orang bawean berada di Singapura, sejak awal abad 19 dengan alasan untuk men...

Turis Berbikini Ancam Kultur Budaya Bawean

Pesona keindahan pulau Bawean sudah mulai memikat wisatawan asing untuk berkunjung dan menikmati keindahan alamnya, pertemuan kultur budaya asli dan pendatangpun sudah mulai terjadi gejolak, seperti banyaknya turis berbikini yang banyak terdapat di Pulau Gili yang terkenal dengan pasir putihnya Adanya kultur religius yang terkenal dari pulau Bawean ini memicu beberapa protes warga ketika ada turis berbikini yang menikmati pantai disana. Hal ini seperti disampaikan Wakir salah satu warga di pulau Gili “Termasuk anak-anak mengikuti langkah turis asing berkeliling Pulau Gili, sehubungan ingin melihat langsung wajah wisatawan yang berkunjung,” ujar Wakir seperti dikutip dari Bawean .net Dari pihak pemerintah disana juga sepertinya belum mengetahui secara detail efek dari terkenalnya wisata Bawean “Seharusnya wisatawan berkunjung menghormati kultur budaya Pulau Bawean. Bila berpakaian bikini, tentunya sungguh terlalu,” kata Imron Rosyidi Kepala UPT Dinas Kebudayaan, Pariwisata, P...

Kisah Keturunan Bawean di Vietnam

Ratusan orang keturunan Indonesia yang berasal dari Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur sudah menempati Ho Chi Minh Vietnam, sejak masa pemerintah kolonial Belanda. Mereka biasa disebut Bawean atau Boyan, Awal perantauan mereka karena bekerja untuk pemerintah kolonial Prancis yang berkuasa di Vietnam. karena tidak memiliki dokumen kewarganegaraan dan tak lagi memiliki hubungan dengan kerabat di Pulau Bawean, Jawa Timur sehingga mereka menetap disana Warga Vietnam keturunan Indonesia ini sebagian besar tinggal di sekitar Masjid Al Rahim di Distrik 1 Ho Chi Minh. Salah satunya adalah pemimpin Masjid Al Rahim, Imam Haji Ally (86 tahun) yang mengikuti kedua orang tuanya ke Ho Chi Minh pada penjajahan Belanda, ketika baru menginjak usia 11 tahun.  Haji Ally mengatakan ayahnya bekerja untuk pemerintah kolonial sebagai teknisi mesin. “Ayah saya dulu kerja di bagian teknik pada masa penjajahan. Saya tak ingat betul berapa orang yang ikut dari Indonesia,” jelas Ally dalam b...

Lapangan Terbang Bawean Bernama Harun Tohir?

Bawean - Lapangan terbang (lapter) satu satunya yang dimiliki Gresik ini, sampai sekarang belum memiliki nama resmi, lapter yang berlokasi di Pulau Bawean ini diharapkan bisa memperingati pahlawan yang berasal dari Bawean yaitu Harun Tohir Lapter BAwean ,foto: pulaubawean  Moch Qosim mengungkapkan, pemerintah Kabupaten Gresik memang berencana memberikan nama Lapter Bawean dengan nama Harun Tohir. “Kami memang mempunyai rencana memberikan nama Lapter Bawean dengan nama Usman Harun,”ujarnya seperti dikutip dari harian Radar Gresik Selasa (18/8) Apakah Lapangan Terbang Bawean Bernama Harun Tohir? menurut wabup Moh Qosim penamaan lapter Bawean nanti menunggu konsultasi dengan ulama, kyai dan tokoh masyarakat Bawean Kedepan lapter ini akan dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan, walaupun secara administrasi, lapter Bawean tersebut masuk pada unit penyelenggara bandara Kelas III Trunojoyo, Sumenep, Madura

Upacara Unik di Pulau Noko Bawean

Untuk pertama kali Upacara HUT RI ke 70 dilaksanakan di Pulau Noko Bawean, sebuah pulau kecil yang masih alami dan menjadi destinasi wisatawan, dalam peringatan HUT RI tersebut dihadiri ratusan perserta, mulai dari perwakilan SKPD Gresik, Korpri, TNI POLRI, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat setempat. dan bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Wabub Moh Qosim yang bulan depan sudah berhenti dari jabatanya Upacara di pulau Noko : kabargresik Upacara ini selain perta kali juga terlihat unik di Pulau Noko Bawean, dengan tiang bendera yang terbuat dari bambu juga berdiri diatas areal pantai yang tidak rata

Upacara HUT RI ke-70 di Pulau Noko Bawean

Gresik - Menurut rencana Wakil Bupati Gresik Moh Qosim akan menjadi inspektur upacara dalam rangka peringatan HUT RI ke 70 di pulau Noko Bawean, Terkait pemilihan Pulau Noko sebagai tempat upacara memang cukup beralasan. Selain menjadi objek wisata paling indah, tempat ini juga sudah terkenal hingga mancanegara. “Saya kira Pulau Noko memang cukup layak,” ujar Adim Camat Sangkapura seperti dikutip dari harian radarGresik Momentum 17 Agustus besok juga dimanfaatkan para peserta Indonesia Maritime Challange 2015 untuk mengikuti upacara hari kemerdekaan di pulau jauh dari Gresik ini, atau sebelah utaranya Bawean