Langsung ke konten utama

Sejarah Syech Maulana Umar Mas’ud Ulama di Bawean

Syech Maulana Umar Mas’ud merupakan tokoh Ulama penyebar Islam di pulau Bawean. Maulana Umar Mas’ud (nama asalnya adalah Pangeran Perigi) yang mengunjungi pulau Bawean dan wafat disana. Beliau adalah cucu Sunan Drajat (Sayyid Zainal ‘Alim), yaitu anak kedua dari Susuhunan Mojoagung (putera Sayyid Zainal ‘Alim yang tertua). 

Maulana Umar Mas’ud datang ke pulau Bawean sekembalinya dari pulau Madura. Beliau datang ke Madura bersama saudaranya bernama Pangeran Sekara. Namun Pangeran Sekara menetap di Madura dan berkeluarga disana (di Arosbaya). Sedangkan Pangeran Perigi meneruskan perjalanan menuju utara hingga mendarat di pulau Bawean. Ia mendarat disebuah dusun yang sekarang bernama Komalasa. 
Syech Maulana Umar Mas’ud

Setibanya di Bawean, Maulana Umar Mas’ud tidak langsung mengajarkan dan menyiarkan agama Islam. Beliau melakukan pendekatan dengan penduduk. Karena keramahan beliau, banyak penduduk yang bersimpati. Bahkan, mereka mempercayai Maulana Umar Mas’ud. Maulana Umar Mas’ud memerintah dari tahun 1601M hingga 1630 M setelah terlebih dahulu menaklukkan Raja Babileono, di daerah Sungai Raja-Bawean. 

Raja Babileono menantang Syekh Umar Ma’ud untuk adu kesaktian karena dianggap musuh kerajaan setelah dia tahu bahwa Syekh Umar Mas’ud berusaha mempengaruhi penduduk Bawean untuk masuk Islam dan meninggalkan kepercayaan animismenya yang sudah lama mereka anut. Setelah beliau mengalahkan Raja Babileono, beliau akhirnya menggantikan posisi menjadi raja di kerajaan Bawean. Selain memerintah sebagai raja, beliau bertindak sebagai mubaligh yang mengajarkan dan menyiarkan ajaran agama Islam. 

Saat bertindak sebagai raja, Maulana Umar Mas’ud memindahkan pusat pemerintahan yang berada di dusun Sungairaja desa Lebak ke pusat Sangkapura. Beliau wafat pada tahun 1630 M dan dimakamkan di belakang masjid jami’ Sangkapura.

Sumber : http:/disparbud.gresikkab.go.id/wisata-religi/makam-umar-masud

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Unik dari Bocah Kediri "Uoaievantz Sfydz David Junior"

Nama aneh yang satu ini berbeda dengan nama unik sebelumnya, pemilik nama tersebut adalah seorang anak berusia 7 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kediri Jawa Timur, Uoaievantz Sfydz David Junior begitu nama lengkapnya anak dari Zaenal David Nasron yang juga seorang penulis buka Evan begitu ucapan yang terlontar dari bocah ini ketika ditanya siapa namamu?, evan merupakan seorang bocah periang. Hobinya adalah olahraga bulu tangkis dan menggambar. Prestasi sekolahnya juga bagus. Banyak nilai baik dalam buku ujiannya.  Mengenai latar belakang penamaan yang aneh itu sang ayah menjabarkan tiga alasan dasar yang menjadi pertimbangan penggunaan nama unik anaknya.  Pertama, kata dia, nama adalah identitas yang melekat pada diri seseorang sehingga harus benar-benar menjadi pembeda dengan orang lain.  Kedua, menurut dia, nama adalah doa. Ia berharap nama itu akan menggerakkan anaknya untuk dapat memberikan kontribusi yang tidak ...