Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sunan giri

Kisah Nyai Ageng Pinatih Ibunda Sunan Giri

Nyai Ageng Pinatih merupakan seorang muslimah yang taat beragama serta pedagang sukses yang sangat dermawan, memiliki beberapa nama lain seperti Nyai Ageng Samboja, Nyai Gede Pinatih, Nyai Ageng Maloka, Nyai Salamah, dan Nyai Gede Tandes.  Ayahanda Nyai Ageng Pinatih merupakan utusan yang diangkat oleh Majapahit di Palembang untuk mengurus soal keagamaan dan administrasi kenegaraan di Palembang setelah jatuhnya kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1407 M, Dinasti Ming merestui dan memberi pengakuan bahwa beliau adalah seorang agamawan sekaligus negarawan di Palembang.  Setelah ayahnya wafat, jabatan ayahnya diganti oleh anaknya yang kedua. Hal ini dikarenakan Nyai Ageng Pinatih sebagai anak pertama adalah seorang wanita. Ketika hijrah dari Palembang ke Gresik sekitar tahun 1413 M, Majapahit bersimpati dan mengangkat Nyai Ageng Pinatih sebagai Syahbandar ketiga di Gresik setelah wafatnya Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) sebagai Syahbandar pertama dan Sayyid Ali M...

7 Telaga Arsitektur Sunan Giri

Secara geografis Giri merupakan daerah yang berbukit-bukit. Diantara bukit-bukit tersebut terdapat genangan-genangan air, sehingga membentuk sebuah telaga. Ada yang bersumber pada mata air tertentu dan ada pula yang airnya bergantung pada curah air musim hujan. Telaga-telaga tersebut mempunyai mata air sendiri serta tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau. Jelas bahwa air merupakan suatu kebutuhan utama masyarakat daerah Giri. Adanya telaga-telaga tersebut merupakan tempat menyimpan air (danau ataupun waduk) untuk mememnuhi kebutuhan air penduduk daerah Giri. Pembangunan telaga – telaga ini diprakarsai oleh Sunan Giri yang dibantu para santri dan pengikutnya serta masyarakat sekitar yang masih keturunan maupun pengikut Sunan Giri. Beberapa telaga yang terdapat di daerah Giri antara lain ialah :  1. Telaga Pegat  Telaga Pegat terletak sekitar 300 meter tenggara makam Sunan Giri atau sekitar 100 meter dari Giri Kedaton. Dengan luas sekitar 2 hektar atau dua kali l...

Surban Sunan Giri

Surban Sunan Giri  Koleksi lain dari Museum Sunan Giri adalah Surban Sunan Giri, benda ini merupakan peninggalan Sunan Giri yang diyakini dipakai beliau dalam melaksanakan dakwah menyebarkan agama Islam. Kain surban ini dibuat dengan teknik tenun yang berdasarkan pola hias, Jenis kain surban ini kemungkinan besar berasal dari bahan salami yang berasal dari Persia. Kain sulaman tangan ini dilengkapi dengan benang emas atau prada, bermotif bunga dan daun daun Jenis pewarna yang digunakan adalah pewarna alami yang diantaranya berwarna putih, biru, merah dan coklat yang membentuk hiasan floral dengan motif yang berukuran kecil kecil  Jika anda masih penasaran dan ingin melihat langung surban Sunan Giri bisa langsung mendatangi museum ini yang beralamatkan di jalan Pahlawan 24 atau di tempat parkir lama  Ziarah Malik Ibrahim 

Naskah Kuno Al-Quran dan Kitab Khutbah Juma't Sunan Giri Masih Utuh

Museum Sunan Giri Kabupaten Gresik yang beralamat di jalan Pahlawan 24, memiliki beberapa koleksi naskah kuno seperti Al-Quran, Naskah Khutbah Jum'at, dan naskah babat yang berisikan tentang cerita sindujoyo. Seluruh naskah tersebut ditulis tangan pada kertas dengan menggunakan tinta China. Pada masa itu banyak yang menulis naskah - naskah tersebut, baik dalam menyalin Al-Qur'an maupun kitab kitab yang berisi ajaran Agama Islam. Beberapa sejarah hidup dan kisah tokoh agama penting juga banyak ditulisakan di dalam naskah maupun kitab kitab babat dan legenda Al-Qur'an Al-Quran Sunan Giri Al-Qur'an ini merupakan barang titipan dari Masjid Ainul Yaqin, Desa Giri  kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Al-Quran ini berusia ratusan tahun, ditulis dengan tulisan secara lengkap 30 Juz. Dengan bahan yang biasa digunakan pada abag 17 sampai dengan 19M Kitab Khutbah Jum'at Kitab Khutbah Jum'at Sunan Giri Kitab Khutbah Jum'at ini juga didapat dari Masjid ...

Fragmen Sajadah Sunan Giri

Museum Sunan Giri yang beralamatkan di  jalan Pahlawan 24 Gresik memiliki beberapa koleksi, salah satu diantaranya adalah Fragmen Sajadah, benda ini berasal dari situs kubur Sunan Giri di Desa Giri, Kecamatan Kebomas Fragmen Sajadah ini diyakini sebagai sajadah peninggalan Sunan Giri. Sajadah ini berukuran 68 cm x 32 cm berwarna merah, sulur suluran berwarna kuning

Sekilas Museum Sunan Giri

Museum Sunan Giri dikunjungi Anak Sekolah Gresik - Jika anda mengunjungi Gresik tentu tidak asing dengan Museum Sunan Giri yang beralamat di jalan Pahlawan 24 Gresik, selain tempatnya yang strategis dan berada di area parkir peziarah Malik Ibrahim. Bangunan yang sudah berdiri sejak 17 Maret 2003 ini masih eksis sampai sekarang. Buktinya pagi ini terlihat sejumlah anak SD mengunjungi Museum Sunan Giri Senin 30/0315.  Puluhan siswa Kelas 4 tersebut didampingi beberapa guru pendamping, mereka berasal dari SD Muhammadiyah 2 Gresik.  Mustaqim selaku budayawan yang juga menjadi penjaga museum waktu pertama kali berdiri menjelaskan berbagai koleksi kepada setiap murid yag disana. Walaupun bernama sunan Giri bukan berarti barang yang dipamerkan milik sunan giri, akan tetapi berasal dari Giri Menurut informasi dari beberapa seniman Gresik, keberadaan dua lokasi ini akan berpindah, museum berpindah ke Area makam Sunan Giri, sementara parkiran akan berpindah di desa Lump...

Sejarah Telaga Pegat (Peninggalan Sunan Giri)

Tlaga Pegat diambil dari @suaragresik Letaknya 300 M sebelah tenggara makam Sunan Giri, dinamakan Telaga Pegat karena memisahkan (Jawa : pegat ) dua gunung yaitu Gunung Bagong dan Gunung Patireman. Pada musim kemarau telaga ini kering sedang pada musim hujan airnya kadang-kadang meluap keluar dari telaga. Untuk menyalurkan luapan itu, maka dibuatlah pintu air.  Pada waktu membuat telaga inilah Sunan Giri memimpin ribuan orang untuk mengerjakan telaga tersebut. Seperti halnya di Telaga Kembar, Telaga Pegat atau ditempat lainya maka salah satu ajaran yang disematkan adalah dilarang mengeluarkan celaan dalam bentuk apapun.  Yang menarik di dalam telaga ini banyak dihuni oleh ikan. Setiap kali orang yang meluangkan waktu ber-rekreasi menyempatkan untuk mengail ikan tersebut. Walaupun demikian, sebagian orang mempercayai bahwa ikan hasil tangkapan tersebut tidak untuk dijual belikan, namun untuk makanan sehari hari Selain dari pada itu bagi mereka yang percaya bah...