Langsung ke konten utama

Inovasi Petrokimia Gresik Tembus Top 10 Asia Pasifik

Gresik - PT Petrokimia Gresik (PKG) kembali menoreh prestasi gemilang. Setelah berhasil meraih 3 Platinum dan 1 Gold dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke XVIII di Batam, Jumat (21/11), tim inovasi PKG kembali meraih kategori tertinggi atau Three Stars dan Top 10 Team Excellence dalam ajang Asia Pasific Quality Conference (APQC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (26/11).

APQC merupakan konvensi inovasi tahunan tingkat internasional dimana pada tahun ini penyelenggara mengambil tema “Quality Enhancing Innovation: Creating New Values for Sustainability”. Ajang ini diikuti sebanyak 435 peserta. Untuk kategori Top Team Excellence diikuti sebanyak 58 tim. Seluruh peserta berasal dari 24 negara. Acara berlangsung selama 4 hari (23 – 26 Nov) dan bertempat di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC).

Pada ajang ini, PKG mengirimkan tiga gugus inovasi terbaik, yaitu SS Henki 10, GIO Bersih, dan SS Vibrasi II. Ketiga tim ini berhasil meraih penghargaan kategori tertinggi, yaitu Three Stars, bahkan SS Vibrasi II meraih penghargaan Top 10 Team Excellence.

Adapun inovasi yang dilakukan SS Henki 10 adalah meningkatkan kinerja mesin penghancur (crusher) diammonium phosphate (DAP). Sebelumnya, mesin crusher hanya menghasilkan 40% serbuk DAP berukuran <0.8 mm (untuk bahan baku pupuk). Selebihnya (60%), terpaksa diproses ulang. SS Henki 10 menambahkan liner plate pada mesin crusher dan berhasil meningkatkan hasil serbuk DAP menjadi 90% dalam waktu 2,5 bulan. Akibatnya, tidak perlu ada lagi proses penghancuran ulang sehingga mampu menghemat Rp 128 juta/bulan.
GIO Bersih memodifikasi alat pada proses unloading bahan baku pupuk (rock phosphate) dari pelabuhan menuju ke gudang. Sebelumnya sering terjadi tumpahan bahan baku (loses) yang menyebabkan kerugian material, finansial, dan polusi udara. Modifikasi ini berhasil mengurangi loses bahan baku sebesar 82 % dalam waktu 8 bulan, menghemat Rp 8,2 juta setiap kali unloading, dan mengurangi polusi udara.

SS Vibrasi II, peraih penghargaan Top 10 Team Excellence Award, melakukan balancing pada mesin berputar (turbin, kompresor, blower, dll) dengan metode vector yang hasilnya lebih cepat dan lebih baik dibandingkan metode lama. Sebelumnya, proses balancing membutuhkan waktu rata-rata 362 menit/mesin. Dengan metode baru ini, balancing hanya membutuhkan waktu rata-rata 128 menit/mesin. Selain itu, kualitas balancing juga meningkat jauh lebih presisi, dari 3,23 mm/sec RMS menjadi hanya 0,63 mm/sec RMS. Sehingga menurunkan downtime pabrik yang disebabkan oleh lamanya waktu balancing. Gugus inovasi ini berhasil menghemat Rp 14 miliar/tahun setelah diaplikasikan di seluruh mesin di area PKG pada tahun 2013.

sumber : petrokimia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...