Internet, Konten, dan Iklan
Perkembangan akses internet saat ini berkembang dengan pesat, setelah generasi 3G,4G, fiber optik ditambah lagi balon internet buatan google
Banyak orang bergantung dalam pencarian informasi dari mesin pencari. Padahal informasi tersebut belum tentu benar adanya
Seperti dikutip dari Digital Trends psikolog dari Yale University bereksperimen dengan melibatkan 1000 siswa untuk mengetahui bagaimana internet mempengaruhi cara manusia berfikir. Dalam salah satu tes , ada dua grup yang diberi serentetan pertanyaan . Grup pertama diberi fasilitas memanfaatkan mesin pencari untuk mencati jawaban. Grup lainnya diberikan lembaran kertas berisi informasi terkait untuk menemukan jawaban. Hasilnya kedua grup membeberkan jawaban yang berbeda.
Ternyata yang diberikan lembaran kertas lebih kritis mengemukakan jawabanya. Salah satu faktornya karena mereka menggabungkan antara informasi yang diperoleh dengan kemampuan intelektual
Seperti kita ketahui bersama kebiasaan seseorang yang mencari informasi menggunakan mesin pencari semakin banyak diminati sehingga google memanfaatkanya untuk space iklan
Dan lebih parahnya sekarang antara iklan dengan informasi sudah nyaris mirip seperti penelitian dari Inggris Ofcom seperti laporan The verge memaparkan hanya 31 persen anak usia 13 sampai 15 tahun yang bisa membedakab antara Iklan dan hasil Pencarian yang orisinil
Selain itu ada juga data yang menyebutkan hya 19 persen anak usia tersebut yang mempercayai bahwa hasil pencarian google diurutan teratas adalah paling relevan
Sehingga Federal Trade Commision menghimbau agar iklan di media sosial dan pencarian memberikan space yang jelas antara konten original dan iklan
Perkembangan akses internet saat ini berkembang dengan pesat, setelah generasi 3G,4G, fiber optik ditambah lagi balon internet buatan google
Banyak orang bergantung dalam pencarian informasi dari mesin pencari. Padahal informasi tersebut belum tentu benar adanya
Seperti dikutip dari Digital Trends psikolog dari Yale University bereksperimen dengan melibatkan 1000 siswa untuk mengetahui bagaimana internet mempengaruhi cara manusia berfikir. Dalam salah satu tes , ada dua grup yang diberi serentetan pertanyaan . Grup pertama diberi fasilitas memanfaatkan mesin pencari untuk mencati jawaban. Grup lainnya diberikan lembaran kertas berisi informasi terkait untuk menemukan jawaban. Hasilnya kedua grup membeberkan jawaban yang berbeda.
Ternyata yang diberikan lembaran kertas lebih kritis mengemukakan jawabanya. Salah satu faktornya karena mereka menggabungkan antara informasi yang diperoleh dengan kemampuan intelektual
Seperti kita ketahui bersama kebiasaan seseorang yang mencari informasi menggunakan mesin pencari semakin banyak diminati sehingga google memanfaatkanya untuk space iklan
Dan lebih parahnya sekarang antara iklan dengan informasi sudah nyaris mirip seperti penelitian dari Inggris Ofcom seperti laporan The verge memaparkan hanya 31 persen anak usia 13 sampai 15 tahun yang bisa membedakab antara Iklan dan hasil Pencarian yang orisinil
Selain itu ada juga data yang menyebutkan hya 19 persen anak usia tersebut yang mempercayai bahwa hasil pencarian google diurutan teratas adalah paling relevan
Sehingga Federal Trade Commision menghimbau agar iklan di media sosial dan pencarian memberikan space yang jelas antara konten original dan iklan
Komentar
Posting Komentar