Langsung ke konten utama

Imam Pengrajin Hadrah Generasi Keempat

Dari beberapa pengrajin alat musik tradisional hadrah, yang kami temui Sabtu pagi ini (9/4) yaitu Iman Bahri yang beralamat di jalan nongko kerep Rt 8 Rw 3/18 Bungah Gresik, selain cukup terkenal di desa sentra pengrajin hadrah Bungah, kami juga mendapat referensi dari salah satu follower iniGresik 

Sekaligus menambah referensi setelah beberapa waktu yang lalu kami pernah membahas sedikit tentang alat musik hadrah ini, 

Imam merupakan keturunan generasi ke empat dalam menjalankan usaha kerajinan hadrah ini, bapak tiga anak ini baru meneruskan sekitar tahun 1999. Sekarang setiap harinya dibantu 7 karyawan yang setiao hari kerja di rumahnya, dan 5 orang yang mengerjakan di rumah masing masing

Biasanya hadrah ini ramai pembelinya saat musim maulid nabi Muhammad bisa mencapai 25-30 biji perhari, namun proses produksi terus berjalan sekarang rata rata perhari mereka menghasilkan 15 hadrah


Selain melayani pembuatan baru Imam juga melayani perbaikan hadrah yang sudah rusak, seperti pagi ini terlihat tumpukan hadrah yang sudah hampir 1 bulan belum diambil dari salah satu pondok di Jawa Timur 


PROSES PEMBUATAN HADRAH

Bahan utama yang digunakan untuk membuat hadrah ini adalah kayu nangka yang kebanyakan didapat dari Bojonegoro, biasanya proses pemotongan dan pembubutan imam sudah memiliki lokasi sendiri di desa sebelah tepatnya di desa Kaliwot

Untuk proses pengeringan dan penghalusan biasanya dilakukan di workshop yang berada di lantai 2 kediaman Imam, sekaligus proses selanjutnya plistur  dan memberikan melamin

Bahan utama lainya yaitu kulit kambing yang diambil dari Pasuruan , setelah terpasang ada proses tang cukup menarik yaitu "ngentang" atau pemanasan untuk membentuk kulit sehingga bagus suaranya dengan cara ditaruh mengelilingi bara api yang dibiarkan prosesnya secara alami kira kira satu jam 


Selanjutnya proses finishing dan memasang logam sebagai sumber bunyi, dan ada labeling juga 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...