Langsung ke konten utama

Klarifikasi APBDes, 19 Kepala Desa Diperiksa BPK

Mulai pekan ini belasan desa di Kabupaten Gresik menjalani pemeriksaan klarifikasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemeriksaan terkait dengan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) pada tahun 2017 lalu. 

Dari data yang berhasil dihimpun, ada 19 desa di 16 kecamatan yang bakal diklarifikasi BPK. Di antaranya, Desa Balongpanggang (Balongpanggang), Desa Bulurejo (Benjeng), Desa Raci Wetan (Bungah), Desa Tambak Beras (Cerme), Desa Karangandong (Driyorejo), Desa Pandanan (Duduksampeyan), Desa Kedamean (Kedamean) dan Desa Mbaron (Dukun). Kemudian, Desa Kramatinggil dan Desa Sidorukun (Gresik), Desa Kedanyang dan Desa Sukorejo (Kebomas), Desa Manyar Sidomukti dan Desa Manyarejo (Manyar), Desa Ndomas (Menganti), Desa Doudo (Panceng), Desa Ujungpangkah (Ujung Pangkah), Desa Sembung (Wringinanom) serta Penggundan (Sidayu). 


Kepala Dinas Pembedayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gresik Tursilowanto Hariogi tidak menampik informasi tersebut. Dia mengakui adanya klarifikasi yang dilakukan BPK terhadap 19 Desa di 16 Kecamatan. Namun, pihaknya membantah jika hal ini lantaran adannya temuan penyelewengan anggaran. “Iya memang ada klarifikasi BPK, tapi bukan karena ada temuan,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, klarifikasi yang dilakukan BPK ini merupakan sampling terhadap pemeriksaaan penggunaan anggaran APBDes. Jadi, ini masih dalam proses pemeriksaan keuangan tahap awal. “Masih belum mengarah pada adanya temuan penggunaan anggaran desa. Ini masih dilakukan pemeriksaan,” kata dia. Ditambahkan, proses klarifikasi ini kemungkinan bakal berlangsung selama satu pekan ke depan. Tetapi, hal itu tergantung dari BPK-nya sendiri. 

“Kemungkinan ya beberapa pekan lah proses tersebut berlangsung,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Desa Pandanan, Duduksampeyan Abdul Wahab mengaku pihaknya memang sudah mendapatkan undangan untuk klarifikasi dari BPK. Tetapi untuk desanya masih akhir April mendatang. “Iya sudah dapat undangan untuk klarifikasi tersebut,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...