INIGRESIK.COM - Siapa sangka, seni tradisi khas Gresik yang identik dengan lentera malam Lebaran kini ikut menyapa masyarakat luas lewat cara yang tak biasa. Di tangan M Anhar Chusnani, damar kurung melompat dari ruang pameran dan panggung lokal, menuju rak minimarket dan meja makan keluarga Indonesia melalui kemasan Teh Botol Sosro edisi khusus 2025.
Langkah ini bukan sekadar kebetulan. Sejak Februari 2025, Anhar bersaing dengan lebih dari 5.000 peserta dalam kompetisi desain kemasan bertema “Kebaikan untuk Sesama”. Karya damar kurungnya berhasil lolos berlapis seleksi: dari 22 ilustrator terbaik hingga akhirnya masuk dalam 8 desain yang diproduksi massal. Puncaknya, ia menerima penghargaan langsung dari Sukowati Sosrodjojo, pemilik Teh Botol Sosro, dalam seremoni Jakarta Illustration Fair, September 2025.
Lebih dari sekadar ornamen visual, Anhar membawa damar kurung sebagai pesan budaya khas Gresik yang layak hadir di ruang sehari-hari. .
Tak berhenti di situ, prestasi Anhar juga mendapat apresiasi di tingkat daerah. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Gresik memberikan penghargaan kepadanya dalam ajang Giri Pancasuar Awards (GPA) 2025. Acara ini merupakan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) sekaligus HUT ke-51 Pemkab Gresik. Penghargaan tersebut menegaskan posisi Anhar sebagai salah satu sosok muda pelestari budaya yang konsisten mengangkat damar kurung ke level lebih tinggi.
Perjalanan budaya ini bahkan melangkah ke panggung dunia. Pada 18–21 September 2025, karya damar kurung Anhar turut dipamerkan di paviliun Indonesia dalam Osaka Expo 2025, Jepang. Meski hanya produknya yang terbang ke Negeri Sakura, momen itu menjadi bukti bahwa kearifan lokal Gresik bisa berdiri sejajar di level internasional.
"Alhamdulillah. Damar kurung tampil di Osaka expo 2025 di Japan bersanding dengan kriya khas asli Nusantara. Meyakinkan kita bahwa Gresik punya potensi yang dibanggakan menuju global" Jelas Anhar dalam postingan facebooknya yang beralamat di Anharcs
Dari Gresik, Senayan, hingga Osaka, kisah Anhar menunjukkan bagaimana warisan tradisi bisa menemukan rumah baru di tengah arus modernitas. Kini, lentera damar kurung tak lagi hanya menyala di langit malam Lebaran, melainkan hadir di genggaman jutaan orang melalui sebuah botol teh yang begitu akrab di mata masyarakat.
Komentar
Posting Komentar