Langsung ke konten utama

Bahaya Gadget Bagi Anak

Semakin banyak gadget canggih yang dinikmati anak usia SD karena pemberian orang tuanya mengakibatkan banyak perngaruh gadget bagi perkembangan anak tersebut. Perlu diketahui bersama bahwa gadget bagi anak juga memiliki beberapa resiko yang berbahaya bagi anak, sebagai berikut
.

Resiko Radiasi

Sejumlah penelitian menunjukkan, paparan radiasi gadget berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak lebih rentan terhadap resiko radiasi ini dibandingkan orang dewasa. Selain radiasi sinyal yang terpancar dari smartphone dan gadget lainnya, pancaran cahaya monitornya juga tidak baik bagi anak-anak.
The American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan, anak usia di bawah 2 tahun idealnya bebas dari segala jenis layar monitor, termasuk gadget.
Pancaran cahaya monitor gadget berpengaruh terhadap kesehatan mata anak. Sedangkan paparan radiasi sinyal gadget berpengaruh pada perkembangan neuron anak.

Resiko Kecanduan

Hasil penelitian Rutgers University menemukan, gadget dapat membuat penggunanya mengalami kecanduan. Kecanduan ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga berlaku bagi anak-anak. Jika sudah kecanduan, anak-anak bisa terlupakan untuk makan, bermain, dan aktifitas lainnya.
Dampaknya, perkembangan fisik dan motorik anak akan terhambat. Lupa makan membuat kesehatan fisik anak terganggu, sedangkan terhapusnya kesempatan bermain dengan teman sebaya membuat perkembangan sosial anak tidak normal. Ia bisa menjadi anak yang antisosial.

Resiko Lambat Belajar

Umumnya, anak-anak menggunakan gadget untuk menonton atau bermain dengan gambar gerak cepat. Baik itu tayangan video maupun game, semuanya adalah gerak cepat. Nah, jika anak terbiasa menikmati tayangan gerak cepat seperti itu, maka ia akan kesulitan menyerap informasi atau pembelajaran dari gerak lambat seperti buku atau keterangan guru di kelas.

Resiko Pengaruh Tayangan

Tidak jarang, anak-anak memakai gadget untuk bermain game yang berisi konten kekerasan. Selain itu, pada banyak gadget, meskipun game yang dimainkan adalah offline, tetapi gadget dalam kondisi online sehingga iklan pun bisa muncul setiap saat. Ketika iklan diklik, terdownloadlah game lain yang mungkin tingkat kekerasannya lebih tinggi atau bahkan mengandung konten pornografi.
Kekerasan dan pornografi adalah dua hal yang sangat negatif bagi anak. Dan menurut penelitian, banyak anak yang mengaksesnya karena unsur ketidaksengajaan dari penggunaan gadget seperti itu.

Peran Orang Tua

Lalu bagaimana peran orang tua mengurangi resiko dan dampak negatif gadget bagi anak? Pertama, jangan membelikan anak-anak (balita hingga usia SD) gadget atau smartphone sendiri. Sekali-kali ia boleh meminjam milik orang tua, itu pun ada ketentuan waktu dan pendampingan.

Lalu bagaimana jika anak-anak terlanjur punya dan tidak bisa ditarik lagi oleh orang tua? Terapkan waktu penggunaan gadget, aturan mainnya, dan dampingi anak.  [Keluargacinta.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...