Langsung ke konten utama

Hasil KAA 2015 "Dukung Deklarasi Palestina"

Ridwan Kamil AAC : Gusti Andry
KAA 2015 akhirnya resmi ditutup dengan menghasilkan tiga deklarasi. Salah satunya adalah Deklarasi Kemerdekaan Palestina

Konferensi Asia Afrika 2015 resmi berakhir. Tiga dokumen penting lahir dari pertemuan selama dua hari ini. Salah satunya yang paling ditunggu adalah deklarasi kemenerdekaan Palestina. Dua deklarasi lainnya adalah pesan Bandung dan Deklarasi Penguatan kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika. "Ini merupakan suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun,” kata Presiden RI Joko Widodo sesaat sebelum menutup secara resmi Konferensi Tingkat Tinggi yang merupakan rangkaian Peringatan 60 Tahun KAA, Kamis, 23 April 2015. 

Dalam pidato penutupannya, Presiden Jokowi menyatakan konferensi KAA 2015 merupakan forum antara pemerintahan terbesar dunia diluar PBB. "Oleh sebab itu, suara dan keputusan kita tidak dapat diabaikan oleh siapa pun," tegasnya. Presiden menyatakan seluruh negara Asia-Afrika sepakat untuk menggelorakan kembali inti perjuangan Selatan-Selatan yaitu kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas negara-negara Asia-Afrika. Disepakati pula rencana membentuk jejaring pusat penjagaan perdamaian di kedua kawasan, yang dapat memfasilitasi kerjasama peningkatan kapasitas. "Kita semua mengecam aksi ekstrimisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama, dan mendorong dialog budaya dan agama," ujarnya. 

Di bidang ekonomi, negara peserta KAA sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi sebagai mesin pendorong perekonomian. Sementara itu, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, sebagai ketua bersama seluruh rangkaian KTT mengatakan tiga dokumen yang dihasilkan adalah refleksi Dasasila Bandung berdasarkan pandangan dan kepentingan bersama. "Keberhasilan kita menghasilkan tiga dokumen adalah melanjutkan semangat Bandung," kata Mugabe

sumber : dream

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...