Langsung ke konten utama

Tradisi Gedangdungan ?


Apakah tradisi gedangdungan itu? Tradisi gedangdungan merupakan suatu kegiatan membunyakin bedug, rebana, kentongan, serta berbagai alat pukul sederhana dengan pembacaan Sholawat  yang dilakukan secara berkelompok oleh anggota remaja masjid, remaja langgar, remaja mushollha yang diarak mengelilingi padatnya pemukiman penduduk yang diakhiri dengan berbuka bersama di Masjid Jamik Gresik. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan dan siapa pelopor tradisi unik yang melekat di masyarakat Gresik. Uniknya tradisi ini hanya dilakukan sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan.
Biasanya para remaja ini membawa kotak amal untuk membantu biaya pembangunan Masjid/Langgar/Mushollah. Namun, saat ini tradisi ini mulai memudar. Kurangnya kepedulian remaja saat ini terhadap tempat ibadah disekitar mereka menjadi salah satu faktor memudarnya tradisi ini. Menurut tutur cerita, dahulu setiap Masjid/Langgar/Mushollah memiliki perwakilan guna mencarikan dana untuk menyangga pendanaan pembangunan maupun menompang aktivitas kegiatan tempat ibadah tersebut. Disini para remaja sangat berperan besar dalam upaya menghidupkan tempat ibadah melalui pendanaan.
Hingga saat ini desa didaerah pesisir perlu mendapatkan apresiasi, hal ini tidak terlepas dari peran remaja mereka yang masi aktif melakukan tradisi ini yang secara tidak langsung terus berperan aktif membantu mencarikan dana guna aktifitas tempat ibadah maupun pembangunan serta melengkapi sarana dan prasarana tempat ibadah tersebut. Beberapa daerah seperti Lumpur, Kroman, Sukodono, serta beberapa daerah pesisir lainnya terus melaksanan tradisi unik ini.
Selain mempererat tali silaturrahmi antar remaja, kegiatan sosial semacam ini perlu untuk terus digalakan dimana indutrialisasi dan modernisasi kota Gresik terus mengikis kepedulian sosial antar sesama. Kegiatan yang juga diisi dengan Sholawat ini menjadi salah satu penyemarak Ramadhan dengan hal yang positif. Demikian sekilas tentang tradisi Gedangdungan yang mungkin saat ini dikenal dengan istilah musik patrol. Berbeda dengan perlombaan musik katrol, Gedandungan tak hanya memberikan nilai seni, tapi juga memberikan nilai kepedulian sosial dan kebersamaan, serta mempermudah masyarakat untuk beribadah sedekah di bulan suci Ramadhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...