Langsung ke konten utama

Walisongo Periode Pertama

Pada waktu Sultan Muhammad I yang merupakan pemimpin kusultanan Turki Ottoman, beliau menanyakan perkembangan agama Islam kepada para pedagang dari Gujarat (India). Dari keterangan para pedagang muslim Sultan Muhammad I mendapatkan informasi bahwa di Pulau Jawa ada dua kerajaan Hindu yaitu Majapahit dan Padjajaran. 

Dari keterangan tersebut diketahui diantara para rakyat di Pulau Jawa ada yang beragama Islam tapi hanya terbatas pada keluarga pedagang Timur Tengah dan Gujarat yang menikah dengan penduduk pribumi yang sebelumnya diislamkan terlebih dahulu. Mayoritas komunitas keluarga muslim tersebar di kota-kota pelabuhan seperti Gisik (Gresik), Tuban, Demak, Cirebon, Banten, dan sebagainya. 

Pada akhirnya Sultan Muhammad I mengirim surat kepada para pembesar Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dari surat tersebut terdapat permohonan kepada para Ulama yang mempunyai ilmu agama Islam yang sangat tinggi untuk secara ikhlas dikirim ke Pulau Jawa. Maka terkumpulah sembilan ulama berilmu tinggi. 

Pada tahun 808 Hijrah atau 1404 Masehi para ulama itu berangkat ke Pulau Jawa. Mereka adalah : 

1. Syekh Maulana Malik Ibrahim 
Berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur, wafat di kota Gresik, Jawa Timur pada tahun 1419 M. Makamnya terletak sekitar 300 meter sebelah selatan Alun-alun Gresik. 
2. Syekh Maulana Ishaq 
Berasal dari Samarqand (dekat Bukhara – Rusia Selatan), ahli pengobatan. Berdakwah di Jawa bagian timur, setelah tugasnya di Jawa selesai Syekh Maulana Ishaq melanjutkan dakwahnya ke Pasai dan wafat disana. Beliau merupakan ayahanda Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri) 
3. Syekh Maulana Ahmad Jumadil Kubro 
Berasal dari Mesir, Beliau berdakwah di Jawa bagian timur. Makamnya di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Beliau merupakan kakek Sayyid Ali Murtadho “Raden Santri” (Sunan Gisik, Gresik) dan Sayyid Ali Rahmatullah “Raden Rahmat” (Sunan Ampel, Surabaya). 
4. Syekh Maulana Al Maghrobi 
Berasal dari Maghrib (Maroko), Beliau berdakwah di Jawa bagian Tengah. Wafat pada tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. 
5. Syekh Maulana Malik Isroil 
Berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Beliau berdakwah di Jawa bagian tengah. wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri. 
6. Syekh Maulana Ali Akbar 
Berasal dari Persia (Iran), ahli pengobatan. Berdakwah di Jawa bagian barat. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri. 
7. Syekh Maulana Hasanuddin 
Berasal dari Palestina. Berdakwah di Jawa bagian barat. Wafat tahun 1462 M. Makamnya di samping Masjid Banten lama. 
8. Syekh Maulana Aliyuddin
Berasal dari Palestina. Berdakwah di Jawa bagian barat. Wafat tahun 1462 M. Makamnya di samping Masjid Banten lama. 
9. Syekh Subakir 
Berasal dari Persia, ahli ekologi Islam. Beliau berdakwah keliling, setelah tugasnya selesai beliau kembali dan melanjutkan dakwah di Persia. Pada tahun 1462 M dan wafat disana 

Perlu diketahui bahwa anggota Wali Songo mengajarkan Islam Ahlussunah wal Jama’ah sesuai pesan Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya. Disini negeri Persia (Iran) masih dalam naungan Islam Ahlussunah wal Jama’ah. 

bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...