Langsung ke konten utama

Dana Desa 1 Miliar "Roti Kekuasan dan Resikonya"

Gresik - Seiring dengan perubahan peta perpolitikan dan pembangunan yang begitu cepat di Indonesia, sudah mulai terasa sampai tingkat desa. Salah satu yang sedang hangat adalah terkait dana desa yang akan bergulir mulai 2017 sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

Kalau sebelumnya roti kekuasaan berupa anggaran terasa sampai tingkat kabupaten, dalam waktu dekat roti kekuasaan itu segera bisa dinikmati sampai tingkatan desa. Tidak main main anggaran yang akan dikelola di desa sebesar 1 Miliar, dan anggaran desa tersebut belum termasuk anggaran alokasi dana desa (ADD) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten dan Provinsi. woow  fantastis bukan....

Jadi jangan heran kalau beberapa pekan ini ramai  perekrutan sekitar 3561 tenaga pendamping desa  untuk wilayah Jawa Timur. Di tingkat kabupaten Gresik juga sudah ada sosialisasi kepada Kepala Desa Se Kabupaten yang disampaikan oleh Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Budiarso Teguh Widodo di Kantor Bupati Rabu 12 Agustus 2015

Bagi Roti dan Resiko sampai Desa

Pembangunan mental seharusnya tidak hanya isapan jempol dalam pelaksanaan semua program yang berkaitan dengan masyarakat kedepan, pelaksanaan program yang dieksekusi di tingkat desa nantinya akan menjadi pembuktiaanya.

Apakah amanah untuk rakyat bisa dipertanggung jawabkan atau sebaliknya sehingga kasus kasus korupsi di tingkat pusat, justru turun ke tingkat desa, apakah semua desa siap untuk secara transparan mempertanggung jawabkan semua programnya. atau semua desa justru

Optimisme atau Pesimisme 

Okelah sebagai masyarakat pinggiran yang tidak memiliki wewenang saya mencoba untuk optimis, penerapan MEA Masyarakat Ekonomi Asean akhir tahun ini, setidaknya menjadi salah satu tolak ukurnya. Kita semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk maju untuk menikmati kemakmuran. Semoga kita bisa menjadi salah satu elemen yang turut memajukan dengan kreatifitas kita tetapi tidak lupa untuk senantiasa mengawasi segala bentuk penyelewengan....

Semoga bermanfaat Bravo indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...