Langsung ke konten utama

Innalillah... Seorang Nenek ditusuk Orang Gila

Seorang nenek ditusuk oleh orang gila
Kabar pilu datang dari kabupaten Sidoarjo berawal dari seorang Netizen bernama Doni Prasetya Kyoichi melalui akun Facebooknya menulis kisahnya melihat seorang nenek yang ditusuk pisau dibagian punggung. 

Diduga pelaku penusukan tersebut adalah orang gila yang biasa mengganggu pejalan kaki didaerah sekitar kejadian. Doni menulis, pada pukul 9.10 WIB dirinya sedang ke arah Tanggulangin dari Surabaya. Dalam perjalanan dinasnya itu, Doni menyempatkan berhenti untuk melihat handphone (HP), di daerah sekitar Candi, 100 meter sebelum pabrik gula. Ketika Doni sedang asyik membuka HP, tiba-tiba ada seorang nenek yang berjalan sempoyongan dengan pisau di punggungnya. 

“saya mendengar dr belakang suara lirih seorang wanita meminta tolong. Ternyata saat saya toleh sungguh kaget… tepat dibelakang saya ada nenek2 mungkin sekitar 70 tahunan jalan sempoyongan dengan punggung tertusuk pisau. Kl saya lihat dr kedalaman pisau. Mungkin nancap 20cm. Dan mengeluarkan banyak darah. Ngeri.. dr dekat terlihat daging sobek mengeluarkan banyak darah bercampur kain,” tulisnya. Nenek tersebut, lanjut Doni, sempat mengatakan sesuatu dengan lirih. Namun, Doni mengaku tidak memahami perkataannya. “Langsung saja sontak saya tolong beliau dibantu 1pengendara yg lewat dan menyempatkan berhenti disitu. Dan ada 1satpam juga daerah situ ikut datang mendekat,” tambahnya. 

Menurut Doni, sepertinya nenek itu tidak sadar dengan kejadian yang menimpanya. “Bagaimana tidak menurut satpam yg melihat tadi.. si nenek ditusuk pisau dr belakang oleh orang gila(wanita) saat sinenek itu sedang menunggu angkot dipinggir jalan. Orang gila tadi langsung lari dan hingga saat ini belum ditemukan. Apalagi orang2 disana mengatakan orang gila itu sering kadang memukul orang lewat. Kadang pake batu segala,” jelasnya. Doni pun langsung mencari bantuan. Dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi. “Untung saya tau teori bahwa itu pisau tdk boleh dicabut. Jadi saya melarang untuk mencabut pisau. Krn bisa merobek syaraf dan kl terkait hukum, bisa ada sidik jari kita. 

Dan pertolongan tercepat bukan cari RS melainkan kePOLISI terlebih dahulu. Saya ke pos polisi terdekat. Untungnya polisi disidoarjo sangat sigap langsung datang keTKP bareng saya. Tdk lama juga ada pula POLISI yg naik mobil jg datang,” ujarnya. Nenek itu pun dibawa oleh polisi ke rumah sakit. Doni mengaku, terlepas dari rasa kasihannya kepada si nenek, Doni juga menyempatkan rasa syukurnya karena bukan dirinya yang tertusuk pisau. Padahal, dia juga sedang berada di lokasi yang sama saat kejadian. “Terlepas kasihan nasib nenek tadi. jika tidak ada nenek tadi.. mungkin saya yg ditusuk orang gila tadi. Dan… orang gila tadi sampai sekarang belum tertangkap dan masih berkeliaran..#‎berhati2lah‬ dan selalu waspada dari depan dan belakang..,” pungkasnya. 


sumber : https://www.facebook.com/tyok.kyoichi/posts/10203511103258808?pnref=story

[post_ads]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...