Langsung ke konten utama

Kemasan Disulap Jadi Tongkrongan Baru di Gresik

Kemasan selama ini dikenal sebagai kawasan wisata heritage di tengah kota yang memiliki bentuk arsitektur hasil alkuturasi dengan kebudayaan kolonial Belanda. Hal lain yang tampak adalah pengaruh kesukuan labih minornya dari kebudayaan cina. Ciri utama arsitektur secara khusus yaitu arsitektur Indische Empire Style yang dapat dilihat dari aspek fisiknya berupa bentuk, ruang, konstruksi, elemen dan ornamen. Sedangkan ciri arsitektur Cina terlihat pada aspek fisik berupa ruang dan elemen, serta aspek non fisik berupa makna simolik. 

Dari sekian keunikan yang ada, jendela atau pintu palsu merupakan ciri khas dari bangunan di kawasan kemasan selain warna merah khasnya. Keberadaan pintu dan jendela palsu ini ternyata memiliki fungsi mengelabuhi pencuri. Awal mulanya kawasan kemasan ditinggali seorang pengrajin emas bernama Bak Liong yang kemahirannya dikenal banyak kalangan. Pada akhirnya Haji Oemar pemili usaha penyamakan kulit membeli rumah tersebut sekitat taahun 1855 M dan mengalami masa keemasan pada tahun 1896 – 1916 M. 

Salah satu sudut di kampung kemasan sekarang
Kampung wisata yang identik dengan bangunan berwarna merah ini terbentang sepanjang +/- 200 m dan diperkirakan didirikan sekitar tahun 1855-1902 masehi. Memiliki modal bentuk arsitektur yang unik serta lokasi strategis di pusat kota, kawasan Kemasan setiap pekannya diramaikan pameran produk lokal Gresik. Pameran yang digelar setiap sabtu malam ini dilangsungkan hingga pukul 22.00 WIB. Selain itu kawasan Kemasan dilengkapi tempat nongkrong dengan konsep caffe streat yang dihiasi cahaya puluhan damar kurung yang menggantung. Untuk menuju lokasi yang berada di jalan Nyai Ageng Arem –arem III Kelurahan Pekelingan, dari Alun-alun Gresik anda cukup menuju ke utara sekitar 300 meter (jalan Raden Santri), dilanjutkan ke utara 50 meter (jalan Yai Ageng Arem-arem) nantinya disebelah barat terdapat gapura berwarna merah sebagai pintu masuk kawasan wisata heritage kemasan. 

Disana anda akan dihibur berbagai pertunjukkan musik, kuliner tradisional maupun kuliner modern, Lebih dari itu semua sajian yang ada harganya cukup terjangkau tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Selain menikmati sensasi malam di kawasan wisata heritage Kemasan, pengunjung dapat memanfaatkan background foto arsitektur unik khas kemasan. 

[post_ads]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...