Langsung ke konten utama

Kenapa Harus Melarang, Kalau Mengelola Saja Tidak Sanggup

Kabar burung sekarang tidak hanya terbang di langit, tetapi sudah masuk kehalaman cetak apalagi media daring dan sarana sosial media, mulai dari Teknologi Kedokteran Warsito, Mobil listrik putra petir, Biro umroh swasta, hingga sekarang yang lagi hangat adalah aplikasi Go-Jek, Uber Taxi dan Grab Taxi

Kebanyakan masyarakat akan sulit mencerna berita mana yang benar dan mana yang salah, bisa jadi kabar A maksunya adalah B, dan seterusnya bisa jadi hari ini dilarang besok dipuja dan sebaliknya mungkin itu menggambarkan kabar burung

Terlepas dari itu semua, kalau kembali melihat regulasi usaha di Indonesia harus diakui banyak mengadopsi dari penjajah Belanda dahulu, Seperti undang undang Bejana yang memperlakukan denda sangat ringan jika melanggar, belum lagi regulasi yang ada bukan untuk mengembangkan usaha yang baru akan berkembang 

Kenapa banyak teknologi dan inovasi anak negeri yang tidak mendapat apresiasi ? Kenapa Harus Melarang, Kalau Mengelola Saja Tidak Sanggup ? . Berapa banyak ladang kekayaan alam yang dikelola bukan oleh anak negeri

Opini pagi ini sekedar mengamati dari pojok negeri, apa susahnya jika anak bangsa diberikan lapangan kreatifitas selama bermanfaat dan solutif, dan yang penting didak merugikan negara tentunya

Bukannya mereka juga memiliki hak sebagai WNI, disudut lain negeri ini ada sebuah cerita dari seorang yang bekerja di perusahaan minyak goreng dan menggunakan penemuan robotik dari beberapa mahasiswa di PTN Surabaya, dan difasilitasi perusahaan untuk dimanfaatkan ilmunya . Karena memang salah satu permasalahan mahasiswa adalah terkait dana

Jadi pertanyaan "Kenapa Harus Melarang, Kalau Mengelola Saja Tidak Sanggup" silahkan disimpulkan saja masing masing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...