Langsung ke konten utama

Upah Tidak Sesuai UMK, Pekerja RS Rachmi Dewi Demo ...

Setelah gelombang demo mulai meredup, kini giliran pekerja di salah satu rumah sakit Bersalin Rachmi Dewi, Jl Jawa, Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Kecamatan Manyar, Gresik melakukan mogok kerja menuntut upah layak, Rabu (27/1/2016). 

Seperti diberitakan Surya.co.id, pelayanan di RS Bersalin Rachmi Dewi, terlihat sepi. Tempat parkir juga sepi. Hanya bagian apotek yang buka dan masih melayani pembeli obat. Terlihat seorang satpam masih berjaga-jaga di area parkir. Biasanya, tempat parkir tersebut ramai pengunjung keluarga pasien dan pasien sendiri. Baik mobil dan motor dapat dilihat langsung dari jalan raya, sebab parkiran tersebut dekat jalan raya. 

"Tadi pagi memang ada pekerja yang demo minta kenaikan gaji. Sekarang mereka sudah pulang. Silahkan ke pengurusnya saja," kata Satpam RS Bersalin Rachmi Dewi, yang tidak mau menyebutkan namanya. Seorang karyawan RS Bersalin Rachmi Dewi menuturkan, total upah yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp 1,5 juta. Upah tersebut masih dipotong Jaminan Tenaga Kerja (Jamsostek), potongan tabungan dan potongan top up. 

"Total setiap bulan hanya menerima Rp 950.000. Apa cukup untuk pekerja, apalagi yang berkeluarga?" kata pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Sugeng Widodo menegaskan urusan administrasi pembayaran pekerja di rumah sakit swasta bukan urusan Dinkes.

"Dinkes pembinaan di bidang teknis medisnya. Mungkin terkait upah bisa dengan Disnaker," kata dr Sugeng. Sedang Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Gresik Mulyanto memastikan jika ada perusahaan membayar pekerja di bawah upah minimum kota/kabupaten (UMK) itu bentuk pelanggaran. "Silahkan pekerja melaporkan ke Disnaker, sebab itu pelanggaran ketenagakerjaan," pungkas Mulyanto


sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/27/karyawan-rs-bersalin-rachmi-dewi-mogok-kerja-minta-upah-layak-ini-jawaban-disnaker

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...