Langsung ke konten utama

Himpunan Psikolog Indonesia Kecam Kelompok yang Halangi Pemulihan Penyandang LGBT

Mulai beraninya sekumpulan pendukung lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) menuai kecaman dari Ikatan Psikologi Klinis-Himpunan Psikilogi Indonesia (IPK-Himpsi), mereka secara tegas menyatakan menolak pandangan yang mengatakan ada gaya hidup alternatif yang terkait dengan orientasi seksual.

IPK-Himpsi telah mempertimbangkan tinjauan dan kajian ilmiah yang mencakup semua dimensi yaitu dimensi biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual. “Kecenderungan LGBT merupakan bagian dari pergumulan individu untuk menemukan jati diri yang hakiki dan harkat kemanusiannya. Oleh karenanya penyandang LGBT perlu diperlakukan secara manusiawi, berkeadilan dan beradab,” dalam pernyataan sikap yang dikutip dari Republika.co.id, Ahad (6/2).

Tidak hanya menolak, IPK-Himpsi juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang profesional baik preventif maupun kuratif bagi individu atau kelompok dengan kecenderungan LGBT yang membutuhkannya. IPK-Himpsi menentang segala upaya eksploitasi, manipulasi dan penyalahgunaan kecenderungan LGBT termasuk membujuk dan menghalang-halangi pemulihan.

Mereka juga tidak membenarkan keberadaan organisasi maupun komunitas formal atau informal yang mendukung LGBT, karena bertentangan dengan budaya bangsa dan berpotensi merusak tatanan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. “IPK-Himpsi sebagai profesi yang memberikan pertolongan (helping profession), berpegang kepada Kode Etik Psikologi Indonesia untuk senantiasa mengupayakan kesejahteraan (well-being) dari klien yang membutuhkan pertolongan,” tutup pernyataan sikap tersebut


sumber : republika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...