Langsung ke konten utama

Pengedar Pupuk Palsu asal Gresik Mulai Terendus

Sindikat pemalsuan pupuk yang beroperasi di wilayah perbatasan Malaysia ternyata berasal dari Gresik Jawa Timur, hal ini diketahui setelah pelaku berhasil diringkus Kepolisian Daerah Kalimantan Timur 

“Kami telusuri adanya keluhan masyarakat dan mendapati ada praktik pemalsuan pupuk ini,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur, Komisaris Besar Rosyanto Yudha Hermawan, Selasa 2 Februari 2016. 

Dari keterangan Rosyanto diperkirakan para tersangka memalsukan pupuk jenis TSP 46 dan Ponska di sebuah gudang Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Selumit, Tarakan. Dari lokasi itu pula polisi menyita barang bukti pupuk palsu TSP 46 dan Ponska yang totalnya mencapai 32 ton. 

Dalam penggerebekan di gudang itu pula, polisi menangkap tersangka yakni Richard Susilo Adiguna. “Tersangka Richard warga Tarakan sudah kami amankan, sedangkan satu lagi warga Surabaya (Jawa Timur) masih dalam pencarian orang,” kata Rosyanto. 

Pupuk palsu ini, kata Rosyanto, diracik kedua tersangka di Gresik, Jawa Timur, sebelum kemudian dikirim ke gudang itu. Para tersangka juga telah menyiapkan karung plastik ukuran 50 kilogram yang diberi merek CV Sujari Industrial. “Kami telah cek nama badan usaha dan produk pupuk ini. Nama badan hukum dan izin produksi pupuk dipastikan palsu,” kata Rosyanto. Dia menambahkan, hasil uji laboratorium Baristan Samarinda memastikan komposisi kedua pupuk ini tidak sesuai dengan ketentuan pupuk TSP 46 maupun Ponska. 

Sehubungan itu, Rosyanto berencana berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dalam penutupan lokasi tempat kejadian perkara pemalsuan pupuk di Gresik. Termasuk perburuan terhadap tersangka lain yang masih buron itu


sumber : tempo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Golden Elephant Asal China Bakal Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di KEK Gresik

INIGRESIK.COM - Jumlah perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Manyar, terus bertambah. Kali ini, Golden Elephant Chemical (GESC), perusahaan kimia terkemuka dari Tiongkok, resmi bergabung. Golden Elephant akan membangun pabrik di lahan seluas lebih dari 20 hektare dengan nilai investasi mencapai USD 600 juta atau sekitar Rp 10 triliun. Pabrik ini akan menjadi ekspansi pertama GESC di luar negeri, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat baru bisnis mereka di Asia. Chairman Golden Elephant, Lei Lin, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik ini sudah melalui proses pertimbangan panjang. Sebelumnya, mereka hampir membangun di Rusia, namun akhirnya memutuskan JIIPE karena dinilai memiliki budaya kerja yang baik, lokasi strategis, fasilitas industri terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam, serta dukungan pemerintah yang kuat. “Ini bukan sekadar proyek bisnis, tapi mimpi kami yang akhirn...