Langsung ke konten utama

Nur Qomari Penggerak UMKM Asal Ujung Pangkah Ikuti Pameran di Singapura

Nur Qomari (32) salah satu penggerak pemuda dan UMKM di desa Tanjang Awan Ujung Pangkah harus melalui berbagai jalan untuk bisa mewujudkan impiannya memiliki usaha mandiri di desanya, setidaknya hal ini bisa menjadi contoh bagi wirausaha lain di Gresik yang tentunya memiliki visi kemajuan kedepanya

di tengah keterbatasan sumber daya baik akses permodalan maupun perijinan Nur Qomari beserta teman satu desa berhasil mendirikan kelopok usaha di desanya dengan berbagai produk khas Gresik seperti produk olehan yang berupa otak-otak, nugget, bakso ikan, kripik kulit ikan, abon lele dan lain lain dengan nama Hamila Food

“Lumayan, dalam seminggu bisa menghasilkan produk rata-rata satu kwintal” ujarnya. Bapak dua orang anak ini mengaku pemasaran hasil produksinya sudah sampai ke Mataram (NTB), Bandung dan Jogjakarta. Dalam usahanya, Nur Komari mengaku dibantu oleh 3 orang tetangganya.

Jika tidak berhalangan dan mendapat dukungan dari pemerintah Nur Qomari berencana akan berangkat mengikuti Jatim Mart yang akan diselenggarakan sekitar bulan April di Singapura, event internasional tersebut memang disiapkan bagi 800 outlet UMKM oleh Gubernur Soekarwo yang menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Jawa Timur dan juga kabupaten

Ditanya mengenai pembiayaan dan kerjasama dengan pihak swarta Nur Qomari mengatakan "sekarang ada beberapa perushaan seperti Smelting yang bekerjasama dalam pemberdayaan masyarakat" begitu ujar Qomari di sela sela kegiatan pelatihan di desanya yang diikuti sekitar 45 pelaku UMKM
 Dengan menggandeng dari beberapa Instansi yaitu Dinas Kesehatan, PJB Gresik, PT Kelola Mina Laut memberikan semacam pelatihan standarisasi mutu industry. Acara yang berlangsung di Balai Desa Tanjangawan sejak Senin (14/3/2016) ini diikuti oleh 45 pelaku UMKM desa setempat. Beberapa paket pelatihan mulai dari fasilitasi pemberian sertifikasi kesehatan serta syarat syarat produksi sesuai standard kesehatan yang harus dilaksanakan para pelaku UMKM. Selain itu pelatihan juga pada pengemasan produk, pemasaran serta permodalan.

“Kami juga memfasilitasi untuk pengurusan berbagai perijinan. Hal ini penting, jelang berlakunya MEA kami harus mempersiapkan para UMKM ”ujar Kabid Perindustrian Ilmul Yaqien melalui kabag Humas Suyono. Selain memberikan semacam pelatihan, tim dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik juga meninjau tempat usaha Nur Komari. Beberapa peralatan, bahan, kemasan serta kolam ikan lele sebagai tempat penampungan ikan sementara sebelum diolah menjadi produk


Sumber : Gresiknews, Ujung Pangkah, Hamila Food

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...