Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik mendatangkan Dra Winarsih M.Kes pakar Biologi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pelatihan sejak Selasa (10/05) kepada 35 pelaku usaha tahu di Desa Gadingwatu dan Domas Menganti
Dari banyaknya limbah yang tidak dikelola dengan baik akhirnya masyarakat mengetahui bagaimana limbah cair tahu diolah menjadi nata de soya (semacam nata de coco). Serta mengolah limbah padat (ampas tahu) dioleh menjadi pupuk cair, biogas dan kompos.
Untuk pembuatan nata de soya lanjut Winarsih, dari modal Rp 100 ribu bisa menghasilkan Rp 500 ribu. Prosesnya, limbah cair tahu lalu ditambah bakteri kemudian ditunggu sekitar 14 hari jadilah nata desoya. "Saya yakin produk nata de soya ini laris dan tidak sulit cara memasarkan," ujarnya.
Selain memberikan pelatihan pembuatan nata de soya, Winarsih juga melatih warga untuk membuat pupuk cair. Cara pembuatannya, terlebih dulu melakukan fermentasi ampas tahu selanjutnya diberi bakteri. "Kalau beli pupuk cair jadi harganya puluhan ribu perliter, kalau dibuat dari fermentasi ampas tahu ini anda bisa gratis bahkan bisa menjual. Hanya memanfaatkan penambahan bakteri," tuturnya sambil menunjukan hasilnya akhir pupuk tersebut.
gambar : gresikkab
Selain memberikan pelatihan pembuatan nata de soya, Winarsih juga melatih warga untuk membuat pupuk cair. Cara pembuatannya, terlebih dulu melakukan fermentasi ampas tahu selanjutnya diberi bakteri. "Kalau beli pupuk cair jadi harganya puluhan ribu perliter, kalau dibuat dari fermentasi ampas tahu ini anda bisa gratis bahkan bisa menjual. Hanya memanfaatkan penambahan bakteri," tuturnya sambil menunjukan hasilnya akhir pupuk tersebut.
gambar : gresikkab
Komentar
Posting Komentar