Langsung ke konten utama

PANDOWO, Pelestarian Budaya Bahasa Jawa di Era Modernisasi

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, salah satunya adalah bahasa. Bahasa yang digunkan di Indonesia adalah Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia dan 748 bahasa ibu, yang termasuk di dalamnya adalah bahasa Jawa yang jumlah penutur aslinya menepati urutan ke-15 dunia. Namun erat kaitannya dengan modernisasi, bahasa Jawa sudah kurang diaplikasikan, alasannya adalah Bahasa Jawa itu banyak tingkatannya dan kuno. 
Anggota PANDOWO, Karangtaruna Insan Mandiri, Gresik

Meskipun di era sekarang ini sudah mulai dituntut untuk bisa berbahasa internasional, tetaplah remaja sebagai agent of chage tidak boleh melupakan bahasa Ibu mereka, karena bahasa ibu merupakan kekayaan nusantara yang harus tetap dipertahankan. 

Berawal dari pengalaman pengabdian kepada masyarakat remaja yang berada di Karangtaruna Insan Mandiri Dusun Wadang, Gresik, Diah (FKp/2013), Della (FKp/2013), Dluha (FKp.2013), Rini (FKp/2013) dan Laila (FKp/2014) menemukan kondisi yang sudah mulai bergeser, adab krama generasi muda kepada orangtua mengalami penurunan, padahal organisasi karangtaruna merupakan generasi remaja yang mampu melakukan pergerakan yang unggul. Oleh karena itu keempat mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga menggagas sebuah ide dalam bentuk Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) untuk memperbaiki kondisi krisis budaya Jawa melalui Kegiatan PANDOWO.

Paguyuban Pranotoadicoro Jowo (PANDOWO) merupakan organisasi remaja karang taruna yang fokus dalam pelestarian budaya, salah satunya adalah Bahasa Jawa, yang keberadaannya sudah mulai tergeser karena perkembangan jaman. Mengapa harus melalui pranotoadicoro? Tim mengaku pemilihan pranotoadicoro sebagai fokus dalam peningkatan pengetahuan Bahasa Jawa remaja, yang ditujukan agar generasi penerus ada yang mampu untuk menggantikan senior pranotoadicoro, selain itu pembelajaran dengan pranotoadicoro akan lebih menyenangkan karena disertai dengan praktik menjadi pembawa acara secara langsung. Sehingga ada nilai lebihnya, yaitu berlatih public speaking pula.

Pelaksanaan Implementasi kegiatan PANDOWO TIM PKM Unair melakukan pemberdayaan pada 20 remaja anggota karang taruna Dusun Wadang, Gresik. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran selama 8 kali pertemuan dan pertemuan terakhir merupakan event project, yaitu praktik langsung pada suatu acara resepsi pernikahan dan penyuluhan. 

Tingkat partisipasi peserta PANDOWO tercatat aktif dan responnya positif, dibuktikan dengan dibentuknya sanggar seni PANDOWO, yang merupakan bentuk kegiatan lanjutan dari program TIM PKM Unair. Sekarang, TIM PKM sudah merasa bangga karena masyarakat sasaran bisa mengembangkan apa yang sudah diberikan oleh TIM PKM, 20 anggota PANDOWO sekarang menjadi tim pengajar yang berkolaborasi dengan Bapak Edi Pranoto (Senior Pranoto Adicoro). “Bagi saya, kegiatan PANDOWO ini sudah memberikan dampak positif untuk remaja di sini. Buktinya, karangtaruna yang dahulunya jarang melakukan hal yang bermanfaat saat kumpul-kumpul, sekarang menjadi lebih aktif lagi” tutur Ketua Karang Taruna, Pendik Ivanto. 

Harapan TIM PKMM Unair adalah keberlanjutan kegiatan PANDOWO yang sekarang diadaptasi menjadi Sanggar PANDOWO menjadi wadah bagi remaja Desa Bandungsekaran, Gresik untuk terus meningkatkan potensi mereka, sehingga budaya Bahasa Jawa akan tetap terjaga ditengah modernisasi jaman



------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Diah Priyantini, Fkp UNAIR

Diah Priyantini, atau yang kerap dipanggil Diah adalah perempuan yang memiliki semangat tinggi dalam meraih tujuannya. meskipun harus berusaha dari nol, namun akan tetap berjanji pada diri sendiri untuk sukses. perempuan dengan kepribadian kalem, tegar dan suka menolong sahabat-sahabatnya. Bagi Diah orangtua adalah sumber semangatnya selama ini, tetap berpegang teguh pada Allah adalah prinsip hidupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada! Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

INIGRESIK.COM – BPJS Kesehatan selama ini dikenal sebagai solusi utama pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia. Dengan sistem asuransi non-komersial, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tanpa perlu khawatir soal biaya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua penyakit dan layanan medis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan , terdapat 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan . Hal ini perlu diketahui agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengakses layanan medis menggunakan BPJS. Daftar 21 Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Penyakit akibat wabah atau kejadian luar biasa. Operasi plastik dan tindakan estetika lainnya yang bersifat kosmetik. Perawatan gigi untuk perataan, seperti pemasangan behel. Penyakit akibat tindak pidana , seperti kekerasan fisik atau seksual. Cedera akibat usaha bunuh diri atau menya...