Langsung ke konten utama

Sekilas Cerita K.H Ma'shum Sufyan Pendiri Pesantren Ihyaul Ulum

Tepatnya di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum yang terletak di sebelah barat laut Kota Gresik Desa Dukunanyar Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, didirikan pada tanggal 1 Januari 1951 M oleh seorang ulama bernama yaitu K.K Ma'shum Sufyan 

Kiai Ma'shum lahir di Desa Dukun Sabtu Kliwon 1334 H. Ayah beliah bernama H Muhammad Sufyan dan ibunya bernama Aminah. Kiai Ma'shum terkenal dengan sikap hidup yang sederhana, tawadhu, meskipun termasuk salah satu tokoh yang memiliki banyak ilmu Kesederhanaan beliau tergambar dalam sikap dan lakunya tiap hari, keikhlasannya tergambar dalam setiap ucapan dan perbuatan beliau.

Satu contoh, ketika beliau diwawancarai tentang riwayat hidupnya, sebagaian ucapannya dapat direkam sebagai berikut.”Wah… maaf saja, saya tidak tahu semua itu. Tahu saya Cuma sedikit dan itupun terbatas pada apa yang diinformasikan oleh ibu kepada saya. Disamping itu, apasih perlunya riwayat hidup saya ditampilkan dalam tulisan-tulisan? Thoh saya hanya begini saja. Tulis saja sedikit sejarah perjalanan Pondok Pesantren Ihyaul Ulum itu “. Ketawadlu’an beliau terbentuk karena kedalaman ilmu agamanya yang dipelajari semenjak masa kecil.

Pada usia sekitar 6 atau 7 tahun, Kiai Ma'shum telah fasih dan terampil membaca Al Qur'an dengan asuhan Kiai Amari. 

Kiai Ma'shum menempuh pendidikan dasar di Madrasah Islamiyah yang diasuh para guru lulusan Mekkah seperti K.H Dimyati, K.H. Muhammad Hasan dan lain lain, saat usianya 12 tahun, Kiai Ma'shum pergi meninggalkan Desa Dukun untuk berguru kepada KH Munawwar untuk menghafal Qur'an. Uniknya hanya kurun waktu 3 bulan Kiai Ma'shum telah hafal Al -Qur'an dengan fasih  

Kiai Ma'shum juga belajar kepada K.H. M Sa'id asal Sampang Madura dan juga K.H Faqih Maskumambangserta  kepada K.H Kholil  di Rembang 


Dikutip dari "Jagad Kiai Gresik" Karangan Ahmad Rofiq - Mataseger
https:/generasisalaf.wordpress.com/2012/12/14/kh-mashum-sufyan-konseptor-perjuangan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...