Langsung ke konten utama

Duta Genre Gresik Peduli Ponorogo

Sejumlah anggota Duta Generasi Berencana (GenRe) Gresik, sejak pagi melakukan aksi solidaritas galang dana untuk membantu korban tanah longsor yang menimpa warga Ponorogo, Jawa Timur. Penggalangan dana dilakukan oleh Duta GenRe Gresik di tiga lokasi strategis yakni Alun – alun Gresik, Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) dan Bundaran GKB pada Minggu pagi (09/04/2017) 

Koordinasi aksi galang dana bencanalongsor di Ponorogo, Reza Arfiyan mengungkapkan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban tanah longsor di Kabupaten Ponorogo yang menyebabkan banykanya korban. “Penggalangan dana yang kami lakukan guna meringankan beban derita khususnya korban longsor” katanya Reza yang juga kepala divisi Sosma Duta GenRe Gresik menuturkan bahwa longsor di Kabupaten Ponorogo tersebut bukan hanya menimbulkan korban jiwa, namun banyak warga yang mengalami kerugian material. 

“Akibat longsor tersebut banyak korban jiwa dan beberapa rumah serta fasilitas umum yang rusak.” Lanjutnya. Ia mengatakan, nantinya dana yang terkumpul akan dihimpun dngan beberapa komunitas untuk disalurkan langsung kepada korban bencna longsor di Kabupaten Ponorogo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Golden Elephant Asal China Bakal Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di KEK Gresik

INIGRESIK.COM - Jumlah perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Manyar, terus bertambah. Kali ini, Golden Elephant Chemical (GESC), perusahaan kimia terkemuka dari Tiongkok, resmi bergabung. Golden Elephant akan membangun pabrik di lahan seluas lebih dari 20 hektare dengan nilai investasi mencapai USD 600 juta atau sekitar Rp 10 triliun. Pabrik ini akan menjadi ekspansi pertama GESC di luar negeri, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat baru bisnis mereka di Asia. Chairman Golden Elephant, Lei Lin, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik ini sudah melalui proses pertimbangan panjang. Sebelumnya, mereka hampir membangun di Rusia, namun akhirnya memutuskan JIIPE karena dinilai memiliki budaya kerja yang baik, lokasi strategis, fasilitas industri terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam, serta dukungan pemerintah yang kuat. “Ini bukan sekadar proyek bisnis, tapi mimpi kami yang akhirn...