Langsung ke konten utama

Luapan Kali Lamong Kembali Genangi Ratusam Rumah di Gresik

Banjir akibat luapan Kali Lamong kembali melanda empat kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, serta Menganti, Kamis (2/5/2019). Imbasnya, mulai dari area persawahan, jalan poros desa dan jalan raya, instansi pemerintah, sekolah dan juga perumahan warga terdampak dengan ketinggian air yang bervariasi. 

Luapan Kali Lamong sebenarnya bukan kali ini saja dirasakan warga, lantaran pada medio Maret 2019 lalu warga, empat kecamatan tersebut juga sudah sempat merasakan hal serupa akibat curah hujan tinggi yang terjadi di daerah hulu (Jombang dan Mojokerto). 

 "Sama seperti sebelumnya, air saat ini juga dikarenakan luapan Kali Lamong yang berasal dari hulu sungai," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito, Kamis. Sebanyak tujuh desa terdampak banjir di Kecamatan Balongpanggang, yakni Desa Ngampel, Dapet, Banjaragung, Wotansari, Karangsemanding, Sekarputih, serta Pucung. Sementara, di Kecamatan Benjeng, sebanyak enam desa terdampak banjir di antaranya Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, Lundo, dan Bulurejo. 

Sedangkan di Kecamatan Cerme, ada tiga desa yang terdampak banjir kali ini mulai dari Desa Morowudi, Dungus, hingga Iker-iker Geger. Sementara, untuk Kecamatan Menganti, ada dua desa yang terdampak banjir meliputi Boboh dan Mojotengah. Untuk memantau kondisi daerah terdampak banjir, jajaran BPBD Gresik juga sudah mendirikan pos lapangan di dua lokasi, yakni di Balai Desa Munggugianti di Kecamatan Benjeng dan juga Balai Desa Morowudi di Kecamatan Cerme. 

"Kami akan terus siagakan anggota di lapangan untuk memantau kondisi yang terjadi, serta membantu warga yang membutuhkan," ucap dia. Menurut data yang diperoleh dari BPBD Gresik, ketinggian air di beberapa daerah terdampak cukup bervariasi dari kisaran paling rendah setinggi 20 sentimeter hingga tertinggi mencapai sekitar 150 sentimeter.

Sumber : Kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...