Langsung ke konten utama

‘Mageri’ Desa dari Wabah, Warga Kisik Mengadakan Istighosah Keliling

(21/03/2020) Adzan Isya’ telah dikumandangkan, derap beratus-ratus langkah kaki menuju ke Masjid kebanggaan warga Kisik, Masjid Jami’ Baitul Mushoddiqin. Pada Sabtu malam Ahad setelah sholat Isya’, warga desa Kisik, kecamatan Bungah, kabupaten Gresik bersama-sama mengadakan ritual ‘Ider Deso’ untuk memagari desa dari wabah penyakit, terutama yang saat ini menjadi pandemi di hampir seluruh dunia, COVID-19. 

Tidak hanya sekedar keliling kampung, warga desa Kisik juga beramai-ramai melantunkan bacaan istighosah “Likhomsatun”. Tidak lupa pula dikumandangkan adzan dan iqomah di 5 titik dengan diiringi ‘terbangan’. Kegiatan yang diselenggarakan ba’da sholat isya ini juga melibatkan semua warga Kisik, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki dan wanita bersatu melawan Corona Virus dari sisi spiritual. 

Usaha lahiriyah sudah dilakukan dengan melakukan social distancing dan menjaga kebersihan sesuai himbauan pemerintah Indonesia. Sebagai orang yang beragama, tidak lupa kita melakukan usaha batiniyah dengan dengan melakukan Istighosah dan berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Kegiatan tersebut merupakan salah satu hasil keputusan rapat para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah desa pada tanggal 17 Maret 2020. 

Selain istighosah keliling juga diputuskan beberapa hal dalam menghadapi COVID-19, diantaranya adalah membaca Qunut Nazilah saat sholat Jum’at, melaksanakan istighosah di rumah masing-masing ba’da sholat ashar sampai maghrib dengan membaca ayat kursi 313 dan sholawat 1.616. Semua itu dilakukan tidak lain tujuannya adalah untuk bersama-sama melawan wabah virus yang telah memakan banyak korban di hampir seluruh dunia. 

Sebagaimana lagu “We are the world” milik Michael Jackson, apa yang dilakukan warga Kisik adalah secuil bentuk support kita agar wabah pandemi ini segera berakhir, baik di Indonesia bahkan dunia.


Penulis : JAZIROTUR ROHMAH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancang Aplikasi Outbook Project , Siswa SMAN 1 Manyar Juarai INAICTA 2015

Rahadian dan Giri Dwi salah satu siswa SMAN 1 Manyar telah membuktikan rancangan karyanya berupa konsep Outbook Project memiliki nilai manfaat di masyarakat, ini dibuktikan dengan menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 yang digelar kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) yang berakhir pada 9 September 2015 lalu Prinsip Outbook Project cukup sederhana yaitu menghubungkan obyek dengan aplikasi yang dibuat berbasis software unity 3D, yang kemudian dihubungkan dengan sebuah buku khusus yang bernama augmented reality (AR) yang bisa menghubungkan benda maya dengan lingkungan nyata ketika gambar gambar terekam dalam kamera akan secara otomatis muncul bentuk 3 dimensi dan detail rumus rumus yang ada didalamnya, sehingga akan memudahkan pelajar untuk belajar matematika yang terdapat banyak rumus Berikut para pemenang INAICTA 2015:  Untuk kategori Profesional  1. Health & Wellbeing: JKN APPS (Ketut Gede Budhi Riyanta)  2. Touris...