Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Tradisi Malam ke 23 Ramadhan “Kolak Ayam Gumeno”

kolak ayam gumeno - twitter Di Gresik ada sebuah desa bernama Gumeno Kecamatan Manyar, terdapat tradisi membuat kolak ayam setiap menjelang malam ke-23 Ramadan. Menurut sejarah, tradisi pembuatan kolak ayam di malam ke 23 Ramadan ini bermula saat Sunan Dalem Putra kedua Sunan Giri mebangun Masjid Jamik yang dijadikan sebagai pusat dakwah penyebaran agama Islam di daerah Gumeno. Suatu ketika Sunan Dalem mengalami sakit yang tidak diketahui jenis penyakitnya, bahkan tak satu pun jenis obat yang mampu menyembuhkan Sunan Dalem dari sakitnya. Akhirnya Sunan Dalem melakukan Sholat Istikharah sehingga Sunan Dalem mendapat petunjuk dari Allah yang tepat pada malam ke 23 bulan Ramadhan.  Seketika itu Sunan Dalem meminta kepada para santrinya untuk menyiapkan ayam jago kampung untuk disembelih dan dimasak di masjid menjadi kolak ayam. Atas izin Allah, setelah menyantap hidangan kolak Ayam Sunan Dalem sembuh dari penyakitnya. Sejak saat itu tradisi malam ke 23 Ramadhan dijadikan se...

Raja Islam Pertama di Bawean

Penyebaran agama Islam di Pulau Bawean tidak dapat terlepas dari jasa Syekh Maulana Umar Mas’ud. Beliau merupakan Sunan Mojoagung bin Sayyid Zainal Alam (Sunan Drajat). Sebelumnya ke Bawean beliau menyempatkan diri ke Pulau Madura beserta Pangeran Sekar. Namun Pangeran Sekar memutuskan tinggal di Pulau Madura, selanjutnya Syekh Maulana Umar Mas’ud melanjutkan perjalanan ke Pulau Bawean  Dalam catatan sejarah maupun tutur lisan masyarakat Bawean Syekh Maulana Umar Mas’ud merupakan tokoh penyiar Islam di Pulau Bawean. Kala itu Syekh Maulana Umar Mas’ud datang ke Bawean dan mengalahkan penguasa Bawean yang bergelar Raja Babi sebagai raja dari kerajaan Lubek. Setelah berhasil mengalahkan Raja Babi seketika itu meninggal dunia, Syekh Maulana Umar Mas’ud diangkat sebagai penguasa Bawean dan memindahkan pusat kekuasan dan pemerintahannyadari Panagih di Desa Lebak ke Bengko Dhalem yang kini berada di Dusun Dejebheta Desa Sawahmulya.  Dimasa pemerintahan Syekh Maulana Umar M...

Walisongo Periode Keempat dan Kelima

masjid Demak sumber kemenag WALISONGO PERIODE KEEMPAT  Pada tahun 1466 M diangkat dua Wali menggantikan dua anggota Wali Songo yang wafat yakni Syekh Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Syekh Maulana Al Maghrobi, dua Wali yang menggantikannya adalah :  1. Raden Fattah (Sunan Demak)  Beliau merupakan putra Prabu Brawijaya dan Siu Ban Ci. Sunan Demak merupakan cucu seorang muslim Cina yang berasal dari Gresik bernama Tan Go Hwat yang merupakan seorang Ulama dan Saudagar yang dikenal dengan nama Syekh Bantong. Sunan Demak merupakan Kesultanan pertama Demak Bintoro.  2. Fathullah Khan  Beliau merupakan putra Sunan Gunung Jati yang melanjutkan dakwah ayahnya yang wafat.  WALISONGO PERIODE KELIMA  1. Syekh Maulana Umar Said “Raden Prawoto”  (Sunan Muria) Beliau merupakan putra Sunan Kalijaga. Beliau wafat dan dimakamkan di Gunung Muria sekitar 18 kilometer ke utara kota Kudus. Dari beberapa anggota Wali Songo diantarnya memilik...

Walisongo Periode Ketiga

Atap Masjid sumber flickr Pada tahun 1463 M. Masuklah Wali menjadi Anggota Wali Songgo menggantikan anggota Wali Songo yang wafat ataupun anggota Wali Songo yang hijrah berdakwah di luar Jawa. Beliau adalah :  1. Syekh Maulana Ainul Yaqin “Raden Paku” (Sunan Giri)  Beliau lahir di Blambangan, Jawa Timur putra dari Syekh Maulana Ishaq dengan putri kerajaan Blambanngan yang telah memeluk agama Islam bernama Dewi Sekardadu atau Dewi Kasiyan. Sunan Giri melanjutkan dakwah ayahnya yang hijrah berdakwah di negeri Pasai. Sunan Giri wafat dan dimakamkan di Giri, Gresik.  2. Syekh Malaya Abdurrahman “Raden Mas Said” (Sunan kalijaga)  Beliau lahir di Tuban, Jawa Timur putra dari Adipati Wilatika dengan nama Abdul Syukur yang berkedudukan di Tuban. Sunan Kalijaga melanjutkan dakwah Syekh Subakir yang hijrah untuk berdakwah di Persia. Sunan Kalijaga wafat dan dimakamkan di Kadilangu, Demak.  3. Syekh Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)  Belia...

Walisongo Periode Kedua

Masjid Ampel Sumber Panduanwisataid Pada periode kedua ini masuklah tiga orang Wali menggantikan tiga Wali yang wafat, ketiganya adalah :  1. Sayyid Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)  Berasal dari Cempa, Muangthai Selatan. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1421 M, Beliau melanjutkan dakwah Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) yang wafat pada tahun 1419 M. Sunan Ampel wafat dan dimakamkan di Ampeldenta, Surabaya.  2. Sayyid Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)  Berasal dari Palestina. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1436 M. Beliau melanjutkan dakwah Syekh Maulana Malik Isro’il yang wafat pada tahun 1435 M. Sunan Kudus wafat dan dimakamkan di Kudus.  3. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)  Berasal dari Palestina. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1436 M. Beliau melanjutkan dakwah Syekh Maulana Ali Akbar yang wafat paada tahun 1435 M. Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Cirebon.  Sidang Wali Songo yang kedua diadakan di Ampel ...

Karnaval Musik Dinihari di Kota Gresik

Banyak cara unik dilakukan masyarakat untuk membangunkan orang untuk sahur. Bagi sebagian masyarakat, tradisi membangunkan sahur tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk membangunkan ibadah sahur namun menjadi hiburan tersendiri yang hanya dapat dirasakan hanya dalam Ramadhan.  Di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, terdapat tradisi membangunkan orang sahur atau biasa dikenal dengan istilah lalar sahur. Tradisi dilakukan oleh para remaja dan anak-anak dikampung dengan berkeliling membunyikan benda sederhana menyusuri jalan-jalan desa menjadi sebuah harmoni musik yang indah.  Tradisi yang dilakukan menjelang waktu imsak ini diramaikan dengan tabuhan alat musik tongklek serta teriakan membangunkan sahur diikuti alat musik sederhana. Layaknya karnaval beragam lagu maupun sholawat mengiringi alunan musik yang terrcipta dari bedug dan kentongan yang dipukul berirama.  Dalam wawancara yang dilakukan oleh Viva.co.id Samsul, salah seorang warga me...

Komunitas @iniGresik Berawal dari Berbagi Informasi

Komunitas ini gresik berawal dari aktifitas online di social media twitter, sekitar 2012 kami hanya membagikan beberapa info dan motivasi kepada follower yang masih sedikit, seiring berkembangnya waktu kami melebarkan jangkaun dengan mengelola inigresik.com yang saat ini rutin membagikan tulisan dengan tema budaya gresik, sejarah gresik, kuliner gresik, wisata gresik dan berbagai hal tentang gresik  Ada Beberapa komunitas luar kota yang berkunjung ke Gresik melalui inigresik, mulai dari traveler dari jakarta, penghobi fotografi yang penasaran dengan Gresik, sampai melibatkan beberapa event pelajar dan mahasiswa untuk promosi melalui akun sosial media kami.  Selain itu kami juga membantu beberapa komunitas untuk penggalangan dana sosial untuk membantu sesama Pada tahun ini kami mencoba memanfaatkan momentum ramadhan 2015 sebagai sarana untuk menyalurkan potensi pelajar dan kaum muda Gresik untuk hal yang positif, yaitu akan mengadakan kontes tweet dan photo m...